Selasa, 29 Maret 2016

Cerita Sex Dari Curhat Berakhir Di Ranjang

Orisex web dewasa yang berisikan "Cerita Sex Dari Curhat Berakhir Di Ranjang" cerita sex 2016, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa terbaru dan foto bugil tante bispak abg hot. 


Cerita Sex Selingkuh, Cerita Tante, Cerita ABG
Cerita Sex Dari Curhat Berakhir Di Ranjang - Ist

Cerita Sex Terbaru | Kejadian ini sungguh tak pernah aku sangka-sangka sama sekali, aku masih ingat waktu itu tanggal 29 Februari 2004, hari itu aku terima e-mail yang berisi begini:

“Hi Bram, aku seorang ibu rumah tangga, umurku 30 tahun, saat ini aku sedang ada masalah, masalahnya begini, sejak sebulan lalu suamiku pergi keluar negeri, mungkin dia akan pulang tiga bulan lagi, maka itu aku perlu teman “ngobrol”. Kamu mau nggak jadi temen ngobrol aku, kalau mau kirim e-mail ke aku yach, atau telepon aku di no. 081764709xx, salam kenal Kiki.” Begitulah pesan yang tertulis di e-mail, oh ya mungkin pembaca bertanya-tanya kok bisa aku dapat e-mail begitu?

Jadi begini awal ceritanya, beberapa bulan lalu aku buka groups di yahoo tentang curhat gratis. Nah di groups itulah aku biasa ngasih pendapat atau jalan keluar atau sekedar teman ngobrol, bahkan terkadang menjadi pendengar yang baik.

Meskipun begitu, aku tak pernah minta bayaran.

Tak lama berselang setelah membaca e-mail tersebut aku telpon Kiki,

“Selamat pagi Mbak, ini dari Bram, aku sudah baca e-mail dari Mbak.”
“Oh Bram, hai nggak nyangka loh kamu langsung telpon, eh tapi ngomong-ngomong jangan panggil Mbak dong, panggil aja Kiki, Ok.”

Begitulah awal telpon kami dan pada telpon itu kami langsung akrab, dia banyak cerita tentang dirinya, kesepiannya, dan betapa butuhnya ia akan seorang teman.
Cerita Sex Dari Curhat Berakhir Di Ranjang
Selang beberapa lama kami telpon dia berkata seperti ini.

“Eh Bram, dari pada ngomong di telpon, mending kita ketemuan aja yuk, kamu mau nggak?” Aku langsung aja mengiyakan dan aku tanyakan ketemuan dimana.

Dia menjawab,

“Kita ketemuan di Blok M plaza lt.6 di cafe jepang depannya firesteak mau nggak?” Kebetulan aku tahu tempat itu dan aku langsung mengiyakan tapi aku langsung ngomong,
“Tapi aku takut Kiki kecewa terhadap aku”
“Kecewa soal apa Bram,” tanya Kiki dengan cepat.
“Aku takut kalau aku tak seperti apa yang Mbak bayangkan, Mbak aku mau jelasin tentang diri aku dulu.

Aku pria dengan tinggi 169 cm dan berat 57 kg, pekerjaanku adalah seorang graphic design, menurut temen-temen aku, aku punya wajah yang lumayan ganteng, tapi sayang Mbak..”

“Sayang kenapa Bram..?” tanya Kiki dengan penasaran, aku langsung bilang,

“Begini Mbak, aku punya kekurangan yaitu kaki kiriku lebih kecil dari yang sebelah kanan, jadi jalanku pincang, maka dari itu walau wajahku lumayan, banyak cewek yang nggak menghiraukan aku.” Namun Kiki langsung tertawa dan berkata,
 Cerita Dewasa Dari Curhat Berakhir Di Ranjang
“Bram.. Bram yang seperti itu aja kamu pikirkan, sudah nggak usah kecil hati pokoknya aku tahu dibalik kekurangan kamu pasti banyak kelebihan yang kamu punya, lagi pula foto kamu yang di groups lumayan ganteng kok, ya khan?!”

“Makasih ya Kiki, nggak banyak loh orang yang yang bilang begitu..” dalam hatiku lega rasanya.
“Oh ya Bram.. sebenarnya aku mau tanya sesuatu boleh..?”
“Boleh..” sahutku dengan cepat,

“Emm Bram, ukuran penis kamu berapa sih..?” Bukan main, diberi pertanyaan seperti itu, alangkah kaget bukan kepalang, soalnya baru kali ini aku dapat pertanyaan seperti itu, tapi dengan jujur aku katakan padanya,

“Ukuran penis aku panjangnya 17 cm dengan diameter 3,5 cm, emangnya kenapa ki..?”
“Wow.. itu bener tuh, tuh kan apa Kiki bilang dibalik kekurangan kamu pasti kelebihan kamu banyak..!!”

Kami pun tertawa.

“Iya sudah deh temui aku jam 2 nanti yach jangan sampai telat ok.”
“Ok deh Kiki.. sampai ketemu nanti yach.” Setelah mandi dan siap-siap aku langsung meluncur ke Blok M.

Sampai disana kira-kira pukul 2.10, ups aku telat nih, aku langsung naik lift ke lantai 6 dan langsung belok kanan, karena aku sudah hafal lokasi disana. Sampai disana aku langsung kaget bukan kepalang, dalam hatiku berkata, apakah ini yang namanya Kiki, wah cantiknya bukan main, dengan kulit putih, mulus, dengan ukuran bra 34, wah cantik banget, sampai-sampai aku berfikir untuk membatalkan niatku untuk ketemu sama dia, tapi janji adalah janji aku harus tepati. Aku langsung menuju kearahnya dan dia menyapaku lebih dulu,

“Hai, kamu Bram kan ..?”
“iya, kamu Mbak Kiki yah..”
“Tuh kan dibilang jangan panggil Mbak, kok tetep panggil Mbak sih..” kami pun tertawa dengan terbahak-bahak.

Sambil memesan minuman kami langsung akrab layaknya teman yang sudah lama tidak bertemu, saling bertanya ini itu, termasuk soal sex. Dengan gayanya yang sambil memegang rokok, dalam hati aku berkata, benar-benar indah dan sexynya wanita ini, betapa bodohnya pria yang meninggalkan sendiri wanita ini. Dan tanpa kami sadari puluhan puntung rokok telah kami habiskan, waktu pun telah menunjukan pukul 5 sore, dan Kiki memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan ini di apartemennya saja,

“Bram kita lanjutin ngobrolnya di apartemenku aja yuk, dari pada disini terus bosen.” Setelah membayar billing kami pun langsung meluncur ke apartemennya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
Cerita Mesum Dari Curhat Berakhir Di Ranjang
Ketika keluar ternyata hujan deras, tapi mobil Tarunanya bisa melaju dengan mulus ditengah hujan deras. Namun sial beberapa saat kemudian wiper mobil Kiki macet, terpaksa aku harus turun tangan untuk membetulkan wiper tersebut, mau nggak mau aku harus turun dan hujan-hujanan. Sambil membetulkan wiper bisa kulihat Kiki sepertinya tersenyum kepadaku, sungguh manis senyuman itu. Setelah selesai aku langsung masuk mobil dan bajuku basah semua.

Kiki cuma tertawa dan bilang,

“Makasih yach Bram, oh ya nanti begitu sampai di apartemenku kamu ganti baju yach, nanti masuk angin, biar baju kamu di kasih ke laundry paling 1 jam selesai ok.” Aku Cuma bisa mengganguk dan membuka baju kemejaku sehingga aku cuma pakai kaus dalam saja, tak kusangka Kiki di balik kemudi itu dia memberhatikan aku dia bertanya, “Wah Bram tato kamu bagus juga yach..”
“Iya nih ki, lucu yach..” kami pun tertawa bersama.

Tibalah kami di apartemen, setelah memarkir mobil tarunanya, kami langsung menuju lift ke lt. 32, kebetulan didalam lift itu cuma ada kami berdua. Aku berdiri di belakang Kiki, dan bisa kulihat betapa indahnya pantat itu. Oh.. Andai saja aku bisa memiliki dirimu Kiki.., ditengah lamunanku Kiki nyeletuk,

“Ayo ngelamun apa, ngelamun jorok yach..?”
“Ah enggak kok Kiki..” Mukaku memerah ketika ia mengatakan hal itu.

Setelah tiba di apartemennya aku langsung membuka bajuku yang sudah basah kuyup karena kehujanan,

“Bram pakai kimono aku tuh, yang di atas kasur..!” Wah ternyata semua bajuku basah termasuk celana dalamku, maka mau nggak mau aku harus mencopot semua, dan aku pakailah kimono tersebut, sungguh kimono yang bagus, wangi, dan halus.

Setelah selesai aku langsung keluar kamar dan di meja sudah tersedia sebuah capucino hangat.

“Kiki kamu dimana..?”
“Sebentar aku lagi mandi nih, kamu minum aja dulu capucinonya biar badan kamu hangat..” Aku langsung duduk dan minum capucinonya, sambil menyalakan TV, bisa kulihat betapa banyak koleksi vCD porno yang ia miliki.

Pintu kamar mandi pun terbuka, bisa kulihat betapa indah tubuhnya, dibalik sebuah handuk yang tebal masih saja terlihat betapa sexynya wanita ini, pahanya yang putih, belahan payudaranya membuat penisku berontak dan langsung ngaceng. Bukan itu saja, ternyata Kiki langsung duduk di sofa tanpa harus mengenakan baju dulu.

“Bram kamu kenapa..?”
“Ah enggak ki, kok kamu nggak ganti baju dulu sih..?”
“Ngapain ganti baju nanti juga kan nggak perlu baju..?!” Aku terdiam mencoba mengerti maksud dibalik perkataan itu.
“Bram mau nonton koleksi vCD aku nggak..?”
“Wah mau banget Mbak, apalagi dingin-dingin begini..!” Aku pun langsung memilih vCD yang bagus dan langsung aku nyalakan, saat aku hendak berdiri tanpa sengaja penisku menyenggol tangannya,
“Eh, maaf Mbak..” “Ih Bram kamu kok belum nonton sudah ngaceng duluan..”
“Iya nih maklum melihat keindahan tubuh Kiki aja sudah horny.. tanpa harus melihat vCD pun aku sudah horny..” Kami pun tertawa.

Sambil menikmati vCD porno koleksinya kami duduk berdampingan, tak ayal lagi penisku berontak dan ngaceng bukan main. Kiki merapatkan tubuhnya ke tubuhku, aku tahu maksud dibalik itu akupun langsung merapatkan tubuhku dan merangkul Kiki, dia hanya diam saja.
 Cerita Sex 2016 Dari Curhat Berakhir Di Ranjang
Lalu tanpa dikomando tanganku langsung meraih handuk itu dan kutarik ikatannya sehingga handuk itu longgar dan terlihat sedikit, betapa indah buah dada Kiki yang ranum dan montok. Tangankupun mulai meraih payudara indah itu, payudara yang sejak tadi ingin kulumat sampai habis, Kiki hanya diam saja. Sambil mengerang dan merem melek dapat kurasakan kehangatan tubuhnya.

Aku terus meremas payudara indah itu, Kiki mengerang,

“Achh.. Bram.. teruus sayang.. nikmat banget, hangat..” Mendengar desahan itu aku langsung membaringkan tubuh Kiki, kulepas handuknya yang sedari tadi melapisi tubuh indahnya.

Wow.. sungguh tubuh yang indah membuatku tak bisa bernafas sesaat. Aku terus bermain dengan lidahku menjilati, mengulum dan terkadang menggigit kecil putingnya yang indah. Ia menggeram,

“Ohh.. Bram.. nikmat.. terus sayang..” Dengan desahan seperti itu, aku terus bermain dengan payudaranya.

Setelah beberapa lama dapat kurasakan tangannya menuntun kepalaku untuk menuju vaginanya. Aku bisa memahami hal ini dia minta aku untuk menjilati vaginanya, kepalaku terus turun dari payudara, perut, sampai pada vaginanya..

“Wah Kiki, vaginamu harum sekali, indah..” Dapat kurasakan cairan lendirnya yang sudah membasahi vagina indah itu.

Betapa memerah dan nikmat rasanya, aku terus menjilati, mengendus dan memasukkan hidungku kedalam vaginanya, kumainkan lidahku di klitorisnya, ia mengerang keenakan. Aku terus memainkan lidahku tak berapa lama bisa kurasakan denyutnya semakin kencang, tubuh Kiki mengejang dan akhirnya dia berkata

“Bram.. terus, aku mau keluar nich.. achh.. Bram aku .. keluar..”
“Ach.. Sungguh kamu hebat memainkan lidahmu sayang, terima kasih yach..” Setelah puas dia langsung membuatku terlentang dibawahnya sepertinya dia ingin membalas apa yang aku perbuat padanya.

Dia jilati tubuhku, dari bibir, kuping, leher, dadaku, sungguh sebuah sensasi indah yang kurasakan saat lidahnya bermain di putingku..

“Oh Kiki.., teruss.. ohh..” Sungguh aku sangat menikmatinya, dia terus memainkan lidahnya di tubuhku sehingga tubuhku basah oleh air liurnya dia terus menjelajahi tubuhku sampai ke penisku.

Dan dia pun langsung memasukkan penisku ke dalam mulut mungilnya, dibalik indah bibirnya dapat kulihat penisku sepertinya terlihat besar berada dimulutnya, tapi ini sungguh nikmat.

“Bram, penis kamu enak banget, sayang.. Aku habiskan yach Bram..”
“Terus Kiki.., nikmatilah penisku sesuka hati kamu.. ohh.. nikmati Kiki..” Dia terus menikmati penisku, dari kepala sampai ke biji-bijiku dia lumat semua, sungguh nikmat bibir itu.
cerita dewasa, tante, sedarah
Dia terus memainkan penisku, digoyangkan ke kanan-kekiri, memasukkan mengeluarkan. Ohh.., selang beberapa lama kurasakan penisku mulai mengejang, aku rasa aku mau keluar

“Kiki.. aku mau keluar nih..” Mendengar itu ia semakin cepat mengulum penisku “Biar Bram keluarkan saja di dalam mulutku, aku mau menikmati peju kamu..” “Kiki.. Kiki.. ohh..” Kurasakan spermaku muncrat didalam mulutnya dan bisa kulihat dia sangat menikmati itu, dia habiskan semua spermaku dan menikmati layaknya sebuah ice cream.
“Ohh.. Bram spermamu sungguh nikmat..” Setelah selesai menikmati semua spermaku, aku langsung membangkitkan dia, lalu aku ciumi semua bagian tubuhnya.

Dia kembali mengerang menikmati belaian lidahku di seluruh tubuhnya.

“Kiki akan kutunjukkan sex yang sebenarnya mau..?”
“Mau.. cepat tunjukkan karena aku sudah nggak tahan lagi nih..” Aku langsung memainkan penisku di depan vaginanya, aku goyangkan ke kanan ke kiri tanpa memasukkan semua, aku hanya memasukkan kepala penisku saja, aku gesekkan penisku di klitorisnya, diapun mengerang keenakan.
“Bram.. cepat.. ohh.. masukan sayang..” Namun aku tetap tak mau memasukkan semua penisku kedalam vaginanya, aku hanya memainkan penisku di depan saja dia mengerang dan terus mengerang menikmati goyangan penisku di vaginanya.

Tak berapa lama,

“Ohh Bram.. aku mau keluar lagi nih.. Ohh..” Semakin kencang teriakan dan erangan yang dia keluarkan, aku merasa bahwa dia akan orgasme yang kedua kalinya.
cerita dewasa, tante, sedarah
Aku langsung menjilati klitorisnya. Terus terang aku sangat menikmati lendir sperma seorang wanita, dia mengejang, vaginanya berdenyut keras. Sambil menghentakkan pantatnya ke arah mulutku dapat kurasakan cairan segar itu keluar dengan derasnya. Aku langsung menjilati dan menelan sperma yang keluar dari vagina yang indah dan memerah itu.

Oh sungguh nikmat..

“Bram.. ohh.. ini yang kedua orgasmeku Bram..” Setelah habis sperma yang keluar, akupun kembali menjilati payudara yang mengencang dan ranum itu kembali. “Bramy.. please.. aku lelah..” Namun aku tak mengindahkan apa yang ia katakan aku terus menjilati buah dada yang paling indah dan ranum itu.

Dia terus mengerang dan menikmati cumbuanku. Namun aku tak tahan untuk segera memasukkan penisku kedalam vagina indahnya itu. Aku langsung membalikkan tubuhnya dan menyuruhnya untuk bersandar pada sofa, dengan gaya doggy style aku mulai aksiku.

“Ohh.. sungguh nikmat.. vagina yang sudah dua kali mengeluarkan orgasme itu masih kencang dan rapat.. ohh..” Kiki pun mengeram menahan sodokan penisku yang masuk menembus vagina indahnya.
“Ohh.. Bram terus.. hentakkan yang hebat Bram..” Kami terus berkutat dalam birahi, aku terus menggenjot dia dari belakang, setelah kurang lebih 1 jam aku terus menggenjotnya dari belakang aku mengubah posisi, aku balikkan badannya menjadi terlentang.

Melihat payudara yang indah itu aku langsung menjilatinya dan dengan tuntunan tangannya dia memasukkan penisku kembali ke vaginanya. Aku terus berpacu menggenjotnya namun dalam sisi lain aku terus menjilati payudaranya, menggigit dan ketika kurasakan aku akan keluar. Aku angkat kaki kirinya, bersandar dipundakku sehingga bisa kurasakan cairan spermanya membasahi pahaku.
cerita dewasa, tante, sedarah
Aku terus menggenjotnya.

“Ohh.. Kiki.. aku mau keluar..”
“Tahan Bram.. kita keluar sama-sama..” Dengan sekuat tenaga sambil mengentot aku menahan spermaku agar tidak keluar lebih dahulu.
“Ohh.. aku keluarin yach..”
“Bareng..” dengan seketika kamipun bisa merasakan muncratan-muncratan sperma di dalam vagina yang indah itu. Kami pun terkulai lemas dan berpelukan di sofa itu, film koleksi vCD pun telah tamat sedari tadi, namun kami lebih lama berpacu dalam birahi masing-masing lebih lama dari 1 buah vCD.
“Ohh.. makasih yach Bram.. ternyata benar dibalik kekurangan kamu, kelebihanmu banyak sekali, kamu bisa membuat aku orgasme 4 kali dalam sekali main.. kamu hebat.” Aku hanya bisa tersenyum dalam pelukannya.

Begitulah, pertemuan pertama kami, dan aku cukup puas aku bisa memuaskan dirinya.

“Bram.. nanti kalau aku telpon kamu langsung kesini aja yach..”
“Ok deh Kiki sayang..,” kataku manja.

Kamipun sering bertemu 1 bulan terakhir ini, bahkan terkadang aku menginap di apartemennya. Diapun terkadang memberikanku uang untuk ongkosku dan membeli bajuku, namun bukan berarti aku seorang Gigolo, aku hanya ingin menjadi teman bagi seorang yang kesepian.

Namun kini suaminya sudah kembali dari luar negeri, maka terpaksa aku hentikan kegiatan berpacu dalam birahi bersamanya. Dia bilang padaku mungkin akhir bulan April ini dia akan kembali ke luar negeri. Dan kamipun bisa berpacu kembali dalam birahi kami yang tak terbendung oleh jarak dan waktu.

***

Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum dan cerita dewasa, tante, sedarah, spg, daun muda, setengah baya, abg, remaja, pramugari, pembantu, bispak, mahasiswi, pelajar, lesbi dan banyak lagi lainya kategori cerita terbaru Foto Hot 2016      

Cerita Sex Kejenuhan Membawa Kenikmatan

Orisex web dewasa yang berisikan "Cerita Sex Kejenuhan Membawa Kenikmatan" cerita sex 2016, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa terbaru dan foto bugil tante bispak abg hot. 

Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Sex Terbaru
 Cerita Sex Kejenuhan Membawa Kenikmatan - Ist

Cerita Sex Terbaru | Namaku Radit (bukan nama asli), sebelumnya aku terima kasih atas dimuatnya ceritaku beberapa waktu yang lalu, kali ini aku akan menuliskan pengalamanku lagi, yang mana itu terjadi baru kemarin malam. Oh ya satu hal lagi, saya minta maaf kalo seandainya kalimat-kalimat yang saya sajikan kurang beraturan. Maklumlah, bukan pujangga.

Rabu, 25 April 2001, kira-kira pukul 7 malam, saat itu aku lagi lembur di kantor. Jenuh dengan keadaan, akhirnya aku keluar kantor dulu sebentar, ya sekedar cari angin atau kasarnya cuci mata kali ya. Akhirnya mobil kuparkirkan di pelantara pusat pertokoan yang ada di tengah-tengah kota kembang. Waaaahh, seger juga nih, jadi tidak BT lagi.

Sambil berjalan menelusuri trotoar, aku melihat beberapa produk yang dipajang di etalase, secara kebetulan, mataku tertuju ke stan penjualan produk alat-alat kosmetik. Mataku tidak lepas memandang sosok tubuh yang rasanya seperti kukenal. Dengan ragu-ragu aku hampiri juga stan kosmetik itu. Tidak jauh dari stan itu, aku diam dulu beberapa saat sambil memeperhatikan sosok tubuh yang rasanya kukenal.
Cerita Sex Kejenuhan Membawa Kenikmatan
Setelah yakin kalau sosok tubuh itu adalah orang yang kukenal, dengan hati berdebar kupanggil namanya.

“Din..! Kamu Dina khan..?” kataku sambil menunjuk ke arahnya.

Sosok tubuh yang kupanggil namanya merasa kaget juga mendengar panggilanku. Untuk beberapa saat dia memandang ke wajahku sambil mengernyitkan keningnya. Dalam hati mungkin dia sedang mengingat-ngingat, yang pada akhirnya.

“Radit..? Kamu Radit..?” katanya dengan wajah yang agak keheranan.
“Yup..! kirain udah lupa, Din..,” kataku sambil menyodorkan tanganku.
“Ya nggak akan lupa dong Dit, gimana kabarnya..?” katanya sambil menyambut uluran tanganku.
“Baek-baek Din. Kau sendiri gimana..?” kataku.
“Baek juga Dit..,” ucap Dina sambil menyibakkan rambutnya yang panjang sebahu.

Perlu diketahui, Dina (bukan nama sebenarnya) ini adalah teman SMA saya dulu, orang tuanya tingal di Jakarta. Di kota kembang ini dia tinggal dengan kakaknya yang kebetulan mereka ini bisa disebut anak kost. Dina punya perawakan lumayan tinggi, dengan tubuh yang cukup ideal (di mataku), hidung yang mancung, dan buah dadanya yang lumayan juga ukurannya.
 Cerita Dewasa Kejenuhan Membawa Kenikmatan
Kami mengobrol bermacam-macam, tentang seputar masa SMA dulu. Tidak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 09:00malam, dan pada jam itu dia akan pulang. Dengan penuh keyakinan, kutawarkan dia untuk pulang sama-sama, karena kebetulan dia pulangnya sendiri.

Sebelum aku mengantar dia ke tempat kostnya, aku ajak dia untuk makan dulu. Dia menerima tawaranku, setelah itu baru kuantar dia ke tempat kostnya.

“Ke dalem dulu Dit..!” katanya.
“Makasih Din.., lain kali aja deh.., lagian khan ada Kakakmu..!” kataku sambil memperhatikan jamku, yang mana pada waktu itu menunjukkan pukul 22:30.
“Kakakku lagi ke Jakarta Dit.., Aku cuma sendirian disini. Ayo dong Dit..! Masuk dulu..,” pintanya merajuk.

Akhirnya aku masuk juga ke dalam,

“Bentar aja ya Din.., Aku ada kerjaan nih di kantor, mana mata udah ngantuk, cape lagi..,” kataku sambil tanganku memijit pundakku sendiri karena pegal.

Dina menganngguk sambil tersenyum, kemudian dia menuju ke belakang untuk mengambil minuman.

“Santai aja dulu Dit.., Aku mo mandi dulu ya, gerah nih..!” katanya sambil menyodorkan minuman untukku.

Lalu aku duduk di kursi dekat tempat tidurnya.

“Lama juga nih mandinya. Dasar perempuan..!” aku menggerutu dalam hati.

Kemudian aku berdiri sebentar, karena pegel juga kalau duduk terus. Akhirnya aku rebahan juga di tempat tidurnya, cape sekali badanku rasanya. Kemudian kulihat Dina keluar dari kamar mandi. Dia hanya memakai celana pendek dengan t-shirt warna putih. Rambutnya basah, mungkin habis keramas. Kemudian dia duduk di depan meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya.

“Muka Kamu kok keliatan cape Dit..?” kata Dina membuyarkan lamunanku.
“Iya nih Din.., Aku cape banget hari ini, mana kerjaan masih banyak.” ketusku.
“Ya udah, istirahat aja dulu. Santai aja.., Aku pijitin, mau nggak..?” kata Dina sambil melangkah ke arahku.
“Bener nih, mau mijitin..?” kataku setengah tidak percaya.
“Masa Aku boong Dit. Ya udah.., Kamu tengkurap aja.. Terus buka dulu kemeja Kamu dengan kaosdalamnya.” katanya.

Bagai kerbau dicocok hidung, aku menurut saja, terus kutelungkup, lalu Dina mulai memijitiku, mulai dari pundak terus ke punggung. Pijatannya lembut sekali, rasa lelah dan kantukku mulai hilang, malah yang ada sekarang darahku justru mengalir begitu cepat. Batang kemaluankuperlahan-lahan mulai tegang, aku jadi salah tingkah. Sepertinya Dina melihat perubahan sikapku.

“Dit..! Balikin badan Kamu.., biar Aku pijit juga bagian depannya.” katanya lembut.

Aku agak ragu juga, pasalnya aku takut kemaluanku yang sudah tegang takut kelihatan, ditambah nafasku yang sudah tidak beraturan. Tetapi akhirnya kubalikkan juga badanku. Kemudian Dina menduduki badanku. Kaget juga aku melihat dia, karena posisi dia sekarang menduduki badanku, pantatnya tepat di atas kemaluanku. Aku pura-pura meram saja, sambil kadang-kadang memicingkan mataku, jadi salah tingkah aku pada waktu itu.
Cerita Mesum Kejenuhan Membawa Kenikmatan
Seksi juga ni orang, atau karena pikiranku yang sudah dirasuki nafsu birahi, batinku berkecamuk. Aku mulai berpikir, apa yang harus kulakukan. Tangan Dina dengan begiru halusnya mengusap-ngusap dadaku yang kadang-kadang dia cubit puting susuku, aku malah menggelinjang kegelian, pikiranku sudah gelap oleh nafsu. Dengan agak ragu kupegang kedua telapak tangannya yang sedang memijat dadaku.

“Kenapa Dit..?” tanya Dina sambil tersenyum.

Aku tidak menjawab pertanyaannya, kemudian kucium telapak tangannya, lalu kutarik tangannya yang mana otomatis badannya mengikuti, sehingga badannya jadi agak terdorong ke depan.

Wajahku dengan wajahnya dekat sekali, sampai nafasnya menerpa wajahku. Lalu kupegang kedua pipinya, dengan perlahan kudekatkan wajahnya ke wajahku, lalu kucium bibirnya dengan lembut. Kemudian kujulurkan lidahku menelusuri rongga mulutnya. Dina agak melenguh, lalu Dina mulai membalas ciumanku, lama-lama ciuman kami makin lama makin buas saja, nafas kami sudah tidakberaturan.

Sambil tetapi berciuman, tanganku turun ke bawah, lalu kumasukkan ke bagian belakangkaosnya, lalu kutarik kaosnya ke atas. Dina mengerti akan hal ini, kemudian dia tegakkan badannya, lalu dia buka sendiri t-shirtnya, lalu dengan sambil tersenyum dia buka sendiri BH-nya.

Setelah terbuka, yang kusaksikan adalah sepasang dua bukit yang kembar, walaupun tidak terlalu besar tetapi kencang sekali, dengan putting yang sangat menantang. Dengan posisi Dina masih di atas perutku, aku segera bangkit. Kulumat putingnya silih berganti, Dina melenguh tanda menikmatinya.

“Ooohhh Radit.., sshhh..,” desahnya sambil mendongakkan kepalanya ke belakang, dengan tangan melingkar di leherku.

Aku semakin bernafsu, lalu kurebahkan badannya, kemudian kulumat bibirnya, lalu kulumat telingakirinyan. Kemudian aku turun menelusuri lehernya, kulumat putting susunya yang tampak menawan, kadang aku meremas kedua bukit yang indah itu. Puas dengan itu lumatanku mulai turun ke bawah, aku jilat pusarnya, kedua tanganku mulai turun ke pangkal pahanya.
Cerita Ngentot Kejenuhan Membawa Kenikmatan
Dengan posisi masih menjilati pusarnya, tanganku membuka celana pendeknya, lalu kuturunkan ke bawah. Secara naluriah dia ikut membantu menurunkan pula, maka tingal celana dalamnya yang berwarna putih bersih yang masih menghinggapi tubuhnya.

Lalu kucium kemaluannya yang masih ditutupi CD-nya, dia melenguh hebat, kemudian kubuka CD-nya. Aku beralih menjilati bibir kemaluannya. Dengan bantuan kedua jariku, kusibakkan bibir kemaluannya itu, maka tampakbagian dalam yang berwarna merah muda, dengan dihiasi klit-nya yang sudah membengkak.

Mungkin ini untuk yang kedua kalinya aku menjilati kemaluan perempuan. Ini yang kusuka dari kemaluan Dina, tidak berbau, mungkin tadi dia waktu mandi membersihkannnya dengan sabun khusus.Lalu kujulurkan lidahku ke bagian klit-nya, kugoyang-goyangkan lidahku.

“Aaahhh.., Ditkk.., enak sekali Saayaang..!” jeritnya sambil kedua tangannya menjambak rambutku.

Pedas juga rambutku. Aku masih saja asyik memainkan lidahku. Kadang sekali-sekali kugigit bibir kemaluannya. Tidak berapa lama, tubuh Dina mengejang, kepalaku makin ditekan oleh tangannya ke dalam kemaluannya.

“Radiittttttt.., aakkhhh.., nikmat sekali Sayang..!” katanya sambil memejamkan matanya, tandamerasakan kenikmatan yang tiada taranya.

Aku masih saja asyik melumat habis kemaluannya yang merah merekah.

“Udahhh Dit.., udah dulu Sayang..!” katanya sambil menarik kepalaku ke atas, kemudian dia cium bibirku dengan ganas sekali.
 Cerita sex, cerita mesum, cerita dewasa
Lalu tubuhku dia balikkan, dia berada di atasku sekarang. Dia condongkan badannya, kemudiandia mencium kembali bibirku, lalu mencium leherku. Dia tegakkan badannya, dan dia geser sedikitke bawah. Sambil tersenyum dia lalu membuka celana panjangku, kemudian dia buka celana dalamku, maka mencuatlah adikku yang dari tadi sudah tegak bagai tugu monas. Dengan lembut dia mengusap batang kemaluanku, jempolnya mengusap kepala kemaluanku.

“Aaakkhhh..,” aku hanya bisa mendesah kenikmatan.

Perlahan dia tundukkan kepalanya, lalu mulai menjilati kepala kemaluanku, kemudian dia masukkan batang kejantananku ke mulutnya. Dia hisap dengan lembut. Aku hanya bisa merasakan kenikmatan yang diberikan oleh permainan mulut Dina.

“Aakkhhh Din.., terus Din..! Enak sekali Sayang..!” erangku.

Mungkin karena dari tadi aku sudah menahan nafsuku, akhirnya aku tidak kuat juga menahannya.

“Din.., Aku mo keluar Dine..,” erangku.

Dina cuek saja, dia malah mempercepat frekwensi hisapannya ke batang kemaluanku, yangpada akhirnya,

“Aaakkhhhhhh..,” bersamaan dengan itu menyeburlah cairan spermaku ke mulutnya.

Keliatannya Dina agak kaget juga, tetapi dia lalu menelan semua spermaku sampai habis. Aku hanya mengerang kenikmatan. Setelah cairanku habis ditelannya, kemudian Dina lepaskan batang kejantananku dari mulutnya, dia tersenyum melihat senjataku masih berdiri, walaupun sudah mengeluarkan laharnya.

Dengan tersenyum menahan birahi, dia mendekati wajahku. lalu mencium bibirku. Dengan posisi masih di atas, tangannya kemudian memegang batang kemaluanku, lalu dibimbingnya ke lubang senggamanya. Dengan sekali sentakan, batangku sudah masuk seluruhnya.

“Uuuhhh.., sshhhh..!” Dina melenguh kenikmatan sambil memejamkan matanya, rambutnya tergerai, kepalanya diangkat mendongkak ke belakang.
Diangkatnya pantatnya perlahan, lalu diturunkannya perlahan. Aku membantunya dengan batang kemaluanku.

Makin lama gerakan Dina semakin cepat, aku juga semakin keras menekan batang kemaluanku, tangaku menelusuri tubuhnya yang sudah penuh dengan keringat. Kadang kuremas kedua bukit kembarnya, sekali-kali aku pelintir kedua puttingnya. Dina terus saja menggelinjangkantubuhnya, kulihat Dina meram melek juga dalam malakukan gerakannya itu.

“Ooohhh.., Radittttt..! Enak sekali Dit.., ssshhh..,” Dina mendesis seperti ular.
“Kamu cantik sekali Din.., Aku sayang Kamu..!” kataku sambil menarik kepalanya untuk mendekati wajahku.

Lalu kucium bibirnya. Akibat gerakan-gerakan yang dilakukan Dina, akhirnya aku tidak kuat juga.

“Aaahhh.., Din, Aku hampir keluar Sayangg..!” kataku.
“Ssshhh.., aahh.., Aaaakuu juga Dit.., bentar lagi.., aakhh.. terus Sayanng.., terusss..!” ucap Dina sambil terbata bata menahan nafsu.
Cerita sex, cerita mesum, cerita dewasa
Makin kupercepat tempo gerakanku, yang pada akhirnya aku sudah tidak kuat lagi. Kurangkul tubuhnya erat-erat, tampaknya Dina juga sudah pada klimaksnya, yang akhirnya.

“Aaahhh.., aakkhhh..,” kami keluar bersamaan disertai desahan yang panjang.

Kupeluk tubuh Dina dengan erat, begitu juga dengan Dina sambil menikmati sensasi-sensai yang tidak bisa dibayangkan. Kemudian dengan posisi aku masih duduk di kasur dan Dina di atasnya, kami berciuman kembali. Lama sekali sambil mengatakan kata-kata indah.

“Terima kasih Din.., Aku sayang Kamu..!” kataku sambil mencium keningnya.
“Aku sayang Kamu juga Dit..!” kata Dina, yang kemudian kami berciuman kembali.

Lalu kurebahkan badanku dengan batang kemaluanku masih menancap di liang senggamanya, akhirnya kami berdua tertidur lelap sekali.

Esok harinya baru kupulang, tapi sebelumnya aku antarkan dulu Dina ke tempat kerjanya sambilmemeberikan nomor teleponku. Kalau-kalau dia butuh aku, tinggal menghubungi saja.

Sesudah mengantar Dina, aku langsung pulang, lalu pergi ke kantor yang mana sudah tentu aku pastikesiangan, dan kerjaanku yang belum beres.

***

Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum dan cerita dewasa, tante, sedarah, spg, daun muda, setengah baya, abg, remaja, pramugari, pembantu, bispak, mahasiswi, pelajar, lesbi dan banyak lagi lainya kategori cerita terbaru Foto Hot 2016      

Senin, 28 Maret 2016

Cerita Sex Janda Cina

Orisex web dewasa yang berisikan "Cerita Sex Janda Cina" cerita sex 2016, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa terbaru dan foto bugil tante bispak abg hot. 

Cerita Sex Janda, cerita sex, cerita dewasa
Cerita Sex Janda Cina - Ist

Cerita Sex Terbaru | Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost- kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Via.

Umur Via saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu. Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Via sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV. Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan.

Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya. Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda Via.
Cerita Sex Janda Cina
Dengan terkejut ia lalu meladeni olok-olokanku. Aku semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia mengejarku. Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke kamarku.

Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk memukulku dan ikut masuk ke kamarku.

“Awas kamu.. entar kuperkosa baru tahu.. ” gertaknya.
“Coba kalau berani..” tantangku penuh harap.

Aku menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini terpendam, oleh jamahan seorang lelaki.

Kemudian,tanpa dikomando ia menutup kamarku. Aku yang sebenarnya juga menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan itu. Aku meraih tangannya, Via tidak menolak.

Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif.Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan.
Cerita Sex 2016 Janda Cina
Ia terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, ia menyambar kejantananku serta meremas-remasnya.

“Oh.. enaaakkkk.. terssussh..” desahanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh.

Tiba-tiba ia berjongkok, serta melumat kepala kontolku.

“Uf.. Sshhhh.. Auuhhhh.. Nikmmaat..”Ia sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.

Dengan semangat, ia terus mengulum dan mengocok kontolku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya.

“Oh.. aduhh..” teriakku kenikmatan.

Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari kontolku.

“Oh.. tahann.. sshhhhh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh.. ”

Dengan seketika muncratlah air maniku ke dalam mulutnya. Sambil terus mencok dan mengulum kepala kontolku, Via berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa. Aku merasakan nikmat yang luar biasa.

Via tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya. Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembali.
Cerita Dewasa Janda Cina
Kemudian, tanpa kuminta, Via melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin bengkak.

“Ouuuhh.. Teruss Rik.. Terusssss..” desahnya.

Kuhisap-hisap pentilnya yang mengeras, semnetara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek- geseknya.

Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal. Dengan penuh nafsu, aku menciumi memeknya dan kujilati seluruh bibir kemaluannya.

“Oh.. teruss.. Rik.. Aduhh.. Nikmat..”

Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentitnya seperti ular cobra.

“Rik.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh.”

Desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.

“Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss.. ”

teriakannya semakin merintih. Tiba-tiba ia menekankan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak.

“Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot. ”

Ternyata Via mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang ia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memeknya.
Cerita Mesum Janda Cina
Aku menelan semua cairan yang kelyuar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat. Via masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah. Bless..

“Oh.. enakk..”

Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Via.

“Oh.. Viaa.. sayang.. enakk.”

Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Via yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

“Oh.. Rik.. Terus.. Sayang.. Mmhhss..”

Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Via.. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

“Kamu di bawah ya, sayang..” bisiknya penuh nikmat.

Aku hanya pasrah. Tanpa melepaskan hujaman kontolku dari memeknya, kami merobah posisi. Dengan semangat menggelora, kontolku terus digoyangnya.
Cerita Ngentot Janda Cina
Via dengan hentakan pinggulnya yang maju- mundur semakin menenggelamkan kontolku ke liang memeknya.

“Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang enakk..”

erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.

“ Oh.. Via.. terus goyang sayang..” teriakku memancing nafsunya.

Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam.

“Erikkkk.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh.. ”

Ternyata Via telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma.

Kemudian aku membalikkan tubuh Via, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.

“Oh.. Via.. Nikmatnya.. Aku keluuarr..” Creett.. Creett.. Tttcreett.

Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Via.

“Oh.. Rik.. kau begitu perkasa.”

Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Via memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas kontolku.

Kemudian, tanpa kukomando, Via berusaha mencabut kontolku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan memeknya.
Cerita sex, Cerita Dewasa, cerita mesum
Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang sudah mulai layu. Aku memandangi lobang memeknya. Via terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala kontolku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali ia menghisap dengan keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli.

“Ohh.. Via.. Geli..” desahku lirih.

Namun Via tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok- ngocok kontolku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina Via membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lobang memeknya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku.

Aku menempelkan bibirku dikelentit itu.

“Oh.. Rik.. nikmat.. ya.. Oh..” desisnya.

Via menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

“Oh.. Terus.. Sss.” desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.

Kini mememeknya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.

“Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh” aku menyedot kuat lobang vaginanya.

“ Rik.. Akukk ohh.. Keluuaarrrrr.. Ssshhhhssss.. ” Ia menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku.

Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Via merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.
Cerita sex, Cerita Dewasa, cerita mesum
Via terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.

“Oh.. Via.. Teruss.. Teruss..” rintihku menahan sejuta kenikmatan.

Via terus mempercepat gerakan kepalanya.

“ Au.. Via.. Aku.. Keluuarr.. Oh..” Croott.. Croott.. Croot.. Maniku tumpah ke dalam mulutnya.

Sementara Via seakan tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar.

“Terimakasih sayang..” ucapku.. Aku merasa puas.. Ia mengecup bibirku.

“Rik.. mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini.”

Aku hanya terdiam. Sejak saat itu, aku sering meniduri di kamarnya, selalu dalam keadaan telanjang bulat, terkadang dia juga tidur di dalam kamar kostku, tentu saja dengan mengendap-endap. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya, sedangkan Via mengulum penisku.

Di kala pagi, penisku selalu ereksi, diemut-emutnya penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati oralnya, terkadang aku jilat kemaluannya karena gemas.

***

Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum dan cerita dewasa, tante, sedarah, spg, daun muda, setengah baya, abg, remaja, pramugari, pembantu, bispak, mahasiswi, pelajar, lesbi dan banyak lagi lainya kategori cerita terbaru Foto Hot 2016  "Cerita Sex Wanita Desa Yang Sensual "      

Cerita Sex Suami, Kekasih dan Anak Kost

Orisex web dewasa yang berisikan "Cerita Sex Suami, Kekasih dan Anak Kost" cerita sex 2016, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa terbaru dan foto bugil tante bispak abg hot. 

Cerita Sex
Cerita Sex Suami, Kekasih dan Anak Kost - Ist

Cerita Sex Selingkuh | Aku seorang wanita ‘udik’ 23 tahun, telah berkeluarga dan punya satu anak lelaki umur 2 tahun. Aku memang kawin muda, 18 tahun. Begitu tamat SMU Aku dinikahkan dengan pria pilihan orang tua. Suamiku, sebut saja Bang Mamat namanya (samaran) waktu menikah denganku usianya 35 tahun, sudah mapan, punya usaha sendiri.

Kenapa Aku mau menerima lamaran seorang pria yang 17 tahun lebih tua dariku.

Pertama, karena Aku memang dididik untuk patuh kepada orang tua dan Aku anak tunggal.

Kedua, lingkunganku di pedalaman selatan Jakarta memang mengharuskan gadis seusiaku segera menikah.

Ketiga, Bang Mamat memang baik hati. Dia begitu sibuk mengurus usahanya sampai “lupa” mencari calon isteri.
 Cerita Sex 2016 Suami, Kekasih dan Anak Kost
Keempat, meskipun Aku punya banyak kawan lelaki dan beberapa diantaranya naksir Aku, tapi semuanya hanya sebagai teman biasa saja. Tak satupun yang pernah Aku “jatuhi” cintaku, kecuali seseorang yang sempat mengisi hatiku, tapi banyak halangan

Kelima, Aku termasuk tipe penyayang anak-anak.

Sudah banyak anak-anak tetangga yang Aku “pinjam” untuk kuasuh. Aku ingin menjadi seorang Ibu. Tahun-tahun pertama masa perkawinanku memang membuatku bahagia. Bang Mamat begitu mengasihiku, penyabar, penuh pengertian.

Apalagi setelah Si Randy, anak kami lahir, rasanya Aku adalah ibu yang paling bahagia di jagat ini. Bang Mamat juga sangat menyayangi anak lelakinya. Makin semangat mengurusi usahanya yang akhir-akhir ini terkena dampak krisis ekonomi.

“Aku berjanji akan bekerja keras hanya untuk kamu dan Randy,” katanya suatu ketika. Terharu Aku mendengarnya.

Aku berterimakasih kepada orang tuaku telah mempertemukan Aku dengan Bang Mamat. Menikah dengan pilihan orang tua memang tak selalu pilihan yang salah.

Kerja keras Bang Mamat dan anak buahnya membuahkan hasil. Perusahaannya telah berhasilmemperluas pasar sampai Kualalumpur dan Chiang-mai. Krisis ékonomi tak hanya berdampak buruk, tapi malah membuat produk usaha kami jadi mampu bersaing dalam harga.
 Cerita Mesum Suami, Kekasih dan Anak Kost
Keberhasilan ini membawa dampak lain, yaitu pada Aku sendiri. Waktu Bang Mamat banyak tersita oleh pekerjaaannya, sehingga mengurangi waktu buatku. Apalagi Randy sudah dapat “dilepas”, Aku
jadi punya banyak waktu luang.

Aku sering kesepian. Dalam sepi ini Aku sering mengharapkan Bang Mamat pulang, lalu mencumbuku, dan diteruskan dengan hubungan seks yang nikmat.

Ya, akhir-akhir ini kehidupan seks kami jadi meredup. Bang Mamat menjadi jarang memberiku “nafkah bathin”, jarang menyetubuhiku. Kehidupan seks-ku waktu remaja boleh dibilang “kuno”. Kawan lelaki banyak, pacaran baru sekali, itu pun secara back street, diam-diam, karena orang tua tak memberi restu.

Cara berpacaranpun tak seperti remaja kota jaman sekarang sampai tidur bersama sewa hotel. Kami hanya sekedar cium-ciuman dan meraba-raba.

Sehingga dengan Bang Mamat suamiku-lah hubungan seks-ku yang pertama kulakukan. Kepada Bang Mamatlah keperawananku kupersembahkan. Kadang Aku menangis sendiri dalam sepi, ingat beberapa tahun lalu Bang Mamat begitu menggebu-gebu melumatku sampai Aku terasa melayang-layang, mandi keringat dan lalu kelelahan. Itu dilakukannya hampir setiap hari.

Bahkan dikala libur, Bang Mamat “minta” beberapa kali dalam sehari. Senyum sendiri Aku ketika ingat kejadian pagi di hari libur, kami bersetubuh di ruang tamu dan hampir “tertangkap basah” oleh anak buah Bang Mamat. Aku dan Bang Mamat sedang duduk-duduk santai di ruang tamu.

Hari libur itu suamiku sedang menunggu stafnya yang akan melapor hasil penjualan bulan berjalan. Kami duduk saling merapat, lalu mulailah Bang Mamat mencumbuiku. Diciuminya seluruh wajahku, lalu leherku. Tangannya mulai menyusup ke dasterku. Dengan lembut disentuhnya puting dadaku, sentuhan lembut beginilah yang membuatku terhanyut.
 Cerita Dewasa Suami, Kekasih dan Anak Kost
Lalu diremasnya buah dadaku perlahan. Aku mulai terrangsang. Bang Mamat memang nakal. Dipelorotkan sarungnya, dan nongollah batang penisnya yang amat tegang. Aku tak menyangka dia tak memakai celana dalam. Rasanya sehabis “permainan pagi” tadi kami mandi dan Bang Mamat mengambil pakaian dalam lalu pakaian kebesarannya : oblong dan sarung.

Entah kapan dia melepas cd-nya. Ditariknya tanganku ke selangkangannya, kubelai-belai penisnya dengan penuh perasaan. Sementara Aku sendiri tambah terangsang. Bang Mamat cepat-cepat melucuti pakaianku, lalu sarung dan oblongnyapun telah tergeletak di lantai. Kami telah telanjang bulat. Aku ingin Bang Mama segera “mengisi” selangkanganku yang telah melembab. Kutarik Bang Mamat ke kamar.

“Di sini aja deh,” katanya menahan tarikanku.
“Gile Bang, dilihat orang,” protesku.
“Engga akan kelihatan dari luar deh,” sahutnya.

Ruang tamu kami memang ada jendela kaca lebar, tapi tertutup viltrage. Pandangan dari luar memang tak bisa menembus ke ruang tamu.

“Kunci dulu dong pintunya.” Bang Mamat melepaskan tindihan ke tubuhku, bangkit menuju pintu. Pria telanjang bulat dengan penis yang tegang, lalu berjalan adalah suatu pemandangan yang agak lucu, walaupun hanya beberapa langkah.

Aku mempersiapkan diri. rebah terlentang di sofa, sebelah kakiku terjuntai ke lantai. Sebelah lagi Aku angkat ke sandaran sofa.

“Oh …..! ” Bang mamat terperangah melihat posisiku. Ditubruknya Aku. Dibenamkan mukanya ke selangkanganku.

Nafsuku makin memuncak ketika kurasakan “kilikan” lidah bang Mamat di bawah sana. Untung Bang Mamat segera tahu bahwa Aku sudah “siap”. Dia bangkit, bertumpu pada kedua lututnya di antara kedua pahaku, mengarahkan “si gagah” ke mulut vaginaku. Aku memejamkan mata menunggu saat-saat nikmat ini………….

Tiba-tiba pintu diketuk. Bang Mamat bangkit, urung penetrasi. Secara refleks Aku menyambar daster dan menutupi tubuh telanjangku. Dari posisi rebahku ini Aku bisa melihat melalu kaca jendela lebar, seseorang berdiri di depan pintu. Pak Sakir (samaran juga) pagi ini memang diundang suamiku untuk melapor. Aku langsung beranjak sambil memunguti bra dan cd-ku, tapi Bang Mamat mencegahku sambil menutup jari telunjuknya di bibir.
 Cerita Ngentot Suami, Kekasih dan Anak Kost
Lalu, hampir tanpa suara dia kembali merebahkan tubuhku, membuka pahaku lebar-lebar, lalu mulai menusuk. Aku harus menutup mulutku dengan telapak tangan dan berusaha mati-matian untuk tak mendesah, apalagi merintih. Padahal, pompaan bang Mamat enak dinikmati sambil mendesah, melenguh, merintih, bahkan teriak!

Apa boleh buat, kondisi tak mengijinkan. Aneh juga rasanya. Kami sedang asyik menikmati seks, sementara beberapa meter di dekat kami, berdiri seseorang menunggu, sambil sesekali mengulang mengetuk pintu, tak tahu apa yang sedang kami lakukan. Tak tahu? Entahlah. Orgasmeku tak optimal,
sebab tak “lepas”, harus menutup mulut. Tak apalah, toh nanti malam kami akan lakukan lagi.

Aku cepat-cepat memunguti pakaianku yang berserakan di lantai, lalu masuk kamar. Bang Mamat menemui Pak Sakir hanya dengan belitan handuk di pinggangnya, seolah bersiap mau
mandi…….

Pembaca, perkenankan saya flash-back dulu, agar Anda mendapatkan gambaran yang utuh
tentang diriku. Masa remajaku cukup menyenangkan. Aku banyak dikenal di lingkungan sekolah, terutama cowoknya, karena Aku gampang bergaul.

Dari banyak teman cowok, beberapa di antaranya pernah mengungkapkan cintanya kepadaku, atau meminta Aku jadi pacarnya. Tapi semuanya Aku jawab sama, cuma berteman, Aku belum ingin terikat. Mereka mengatakan Aku mirip Ipeh, itu lho yang suka nongol bareng Bagito waktu melawak sebagai bintang tamu (makanya aku pinjam namanya).

“Tapi kamu lebih seksi,” kata mereka.

Seksi apanya? Mereka tak mau terus terang mengatakannya.

Akhirnya Aku tahu sendiri. Bila Aku sedang jalan-jalan, di Mall atau gedung bioskop, atau jalan kaki dari halte bus ke rumah dan sebaliknya, bila berpapasan dengan cowok, Aku perhatikan mereka, terutama cowok dewasa, setelah menatap mukaku matanya langsung menuju dadaku. Mungkin bentuk dadaku ini sehingga mereka mengatakan Aku seksi?

(Di kemudian hari penegasan tentang hal ini Aku dapatkan dari Mas Narto, cowok yang sempat mengisi hatiku). Mulanya Aku memang tak menyadari akan “kelebihan”ku ini. Bentuknya sama dengan umumnya buah dada, dua bulatan kembar. Tapi setelah hampir setiap mata cowo mengarah ke sini, Aku jadi memperhatikan, apanya sih yang menarik perhatian mereka? Ukurannya barangkali.
 Cerita Hot Suami, Kekasih dan Anak Kost
Kalau kami rombongan cewe pulang sekolah jalan-jalan di Mall mampir ke lingerie-corner, bra yang kubeli memangnomornya paling besar. Menyadari hal ini, Aku jadi lebih berhati-hati mengenakan pakaian atasan. Kalau tak perlu benar Aku jarang memakai atasan yang ngepas, sebab tonjolan kembarnya makin nyata, walaupun bra yang kupilih jenis yang tipis …..

Ayah, Ibu, dan Aku menempati rumah di selatan Jakarta ini secara turun-temurun. Ini memang rumah warisan dari kakek. Rumah sederhana tak begitu besar, 4 kamar tidur, hanya halamannya cukup luas yang ditumbuhi banyak pohon rambutan dan belimbing.

Waktu Aku SD dulu lingkungan kampung ini amat sepi. tapi sekarang setelah wilayah ini berkembang menjadi lokasi pendidikan, banyak kampus baru dibangun, dari perguruan tinggi yang terkenal sampai institusi pendidikan yang kampusnya hanya “ruko” serta berbagai macam kursus, daerahku jadi ramai.

Pembangunan kampus-kampus diikuti oleh pembangunan usaha ikutannya seperti restoran, warung makan (segala jenis makanan ada), toko buku dan alat tulis, usaha fotokopi, wartel dan warnet, kantor pos, bank, dan tentu saja usaha kost.

Rumah kami sering didatangi mahasiswa yang ingin kost, sewa kamar, atau ngontrak. Ayah tak pernah menerimanya.

“Tanggung,” kata Ayah.
“Cuma punya satu kelebihan kamar.”

Sampai pada suatu saat Ayah terpaksa menyewakan kamar yang kosong itu, karena diminta oleh sahabat Ayah yang tinggal diBandung untuk anaknya, Didin. Didin tinggal setahun lagi menyelesaikan kuliahnya. Aku masih di SMP. Ketika Didin menamatkan kuliahnya dan cabut dari rumah pindah ke Jakarta, kamar diisi lagi oleh anak lelaki kawan Ayah yang tinggal di Salatiga, Narto (bukan nama sebenarnya) namanya.

Aku masuk SMU. Awalnya tak ada apa-apa antara Aku dan Mas Narto. Aku mulai tertarik karena Narto sebagai anak kost bersedia membantu Ayah, Ibu dan Aku, selain karena dia cerdas. Aku serasa mendapatkan guru privat untuk mata pelajaran

Matematika, Fisika dan Kimia. Dia pernah usul pada Ayah untuk mengembangkan rumah kami
menjadi kost-kost-an memanfaatkan lahan kosong yang terletak di samping-depan rumah.
Desain kamarnya dia bikin, bisa jadi 20 kamar kalau 2 lantai.

“Biayanya dari mana?” kata Ayah.
“Pinjam dari bank, Pak.”
“Emang gampang minjem duit di bank.”
“Ada persyaratannya, memang. Sertifikat rumah untuk borg, dan proposal usaha.”
“Proposal apa?”
“Saya dan teman-teman yang bikin proposal,” ujar Narto.

Hitung-hitungan Mas Narto, kami bisa mendapatkan penghasilan lumayan dari usaha ini setelah dipotong cicilan dan bunga bank disamping bisa memberi pekerjaan paling tidak untuk 2 orang.

“Saya jamin kamar akan selalu terisi,” tambah Mas Narto meyakinkan Ayah. Untuk hal ini Aku sependapat dengan Mas Narto.

Rumah kami memang letaknya strategis, tak jauh dari jalan raya, tapi cukup hening dan teduh, lingkungan
yang hijau.

Tapi ayah masih pikir-pikir, belum mengiyakan. Mas Narto selalu ada waktu buatku kalau Aku nanya-nanya PR ketiga mata pelajaran itu. Penjelasannya malah lebih enak dibanding guruku, mudah dimengerti. Aku bebas saja keluar masuk kamarnya. Sudah biasa kalau Aku mendapati Mas Narto hanya bercelana pendek dikamarnya.
 Cerita Dewasa Terbaru Suami, Kekasih dan Anak Kost
Kadang Mas Narto juga masuk ke kamarku, dengan seijinku. Pernah ketika Mas Narto masuk ke kamarku dan kami ngobrol sambil Aku terus melipat lengan di dadaku. Aku baru saja selesai mandi dan belum sempat mengenakan bra, hanya t-shirt saja. Aku dan juga seisi rumah menganggap kami seperti kakak-
adik. Anehnya, kalau Mas Narto liburan semester dan pulang kampung, aku merasa sepi, Aku merindukan kehadirannya. Sebaliknya, bila teman sekolah (cowok) main ke rumah, roman muka Mas Narto menunjukkan rasa kurang senang.

Sampai suatu ketika, ternyata Mas Narto menganggapku bukan sekedar adik saja …..

Sore itu kami sedang membahas satu soal PR Fisika yang rumit di kamarnya. Aku tercenung memandangi soal, tak tahu apa yang musti Aku buat, sementara Mas Narto sibuk membongkar buku referensi. Ketemu catatan kuliahnya. Kami meneliti tulisan tangan yang sebagian kabur itu, sehingga wajah kami begitu berdekatan.

“Ketemu caranya ..!” teriak Mas Narto kegirangan, lalu tiba-tiba dia mengecup pipiku.

Aku sejenak kaget dan terpana. Tempelan bibir Mas Narto pada pipiku barusan terasa sampai di dalam dadaku, berdebar-debar. Berbeda rasanya dengan ciuman pipi dari pamanku, misalnya.

Mas Narto tampaknya juga kaget sendiri atas kelancangannya. Matanya tajam menatapku. Lalu tangannya mengelus pipiku bekas kecupannya tadi. Terus tangannya bergeser ke daguku, diangkatnya daguku. Aku masih terpana, tak berreaksi. Pun ketika dia menunduk mendekatkan wajahnya ke mukaku. Detik berikutnya bibirnya telah menempel di bibirku. Aku merasa aneh. Belum pernah seorang pria sampai mencium bibirku.

Aku mendorong bahunya sampai ciuman terlepas. Entah mengapa, Aku jadi pengin marah.

Mas Narto tahu situasinya, cepat-cepat dia memegang tanganku dan meminta maaf.

“Sorry ya Ipah …..” hanya itu yang keluar dari mulutnya.
“Kenapa Mas seberani itu ?”
“Karena Mas sayang ama kamu, Ipah …maafin Mas ya ..”. Kenapa Aku harus marah? Ucapannya barusan tak mengagetkanku.

Aku telah menduganya dari perilakunya selama ini, begitu perhatian padaku. Jujur saja, Aku juga mulai menyayanginya.

“Okay deh Mas, Ipah maafin.”
“Mas sayang ama kamu.”
“Iya, Ipah tahu.”
“Apa jawabmu, Ipah?”

Aku diam. Rasanya berat mau bilang, ‘Ipah sayang juga’. Tak sepatahpun keluar dari mulutku.

“Ipah ….?”
“Entahlah Mas ….” sahutku, tapi Aku merebahkan kepalaku di dada Mas Narto.

Lalu Mas Narto mencium bibirku lagi, kali ini Aku tak menolak, tapi masih pasif. Saat kurasakan nikmat menjalar ke kepalaku, Aku mulai membalas lumatannya. Mas Narto makin semangat ….. Sore itu Aku merasakan ciuman pertamaku.

Pertemuan-pertemuan kami berikutnya selalu dihiasi dengan cium-ciuman. Bahkan Mas Narto mulai berani meraba-raba tubuhku. Pertama kali telapak tangan Mas Narto menyusup ke dalam bra ku kurasakan hanya geli. Tak ada enaknya.

Begitu pula ketika jari-jarinya menyentuh puting dadaku. hanya geli. Tapi lama kelamaan, Aku menikmati isapan mulut Mas Narto di puting dadaku. Enak, serasa melayang, dan lalu kurasakan basah di bawah sana.

“Dadamu bagus” pujinya berulang-ulang.

Pelajaran lain yang kudapat adalah tentangketegangan tubuh Mas Narto.

Kami sedang duduk di karpet kamarku bersandarpada dinding sambil berciuman. Aku bermaksud meraih pinggangnya mau kupeluk, tapi Mas Narto menggeser duduknya sehingga tanganku menyentuh selangkangannya.

Sekilas Aku merasakan sesuatu yang keras di balik celana pendek Mas Narto. Kembali Aku meraih pinggang, tapi Mas Narto menahan tanganku untuk tetap di situ. Bahkan menuntun tanganku untuk mengusap-usap di daerah sana. Aku menurut saja. Sambil terus berpagutan bibir, kini tanganku dituntun ke pinggangnya. Aku peluk erat. Aku merasakan tangan Mas Narto kembali ke selangkangannya dan melakukan sesuatu.

Aku tak bisa melihat apa yang dilakukannya, karena kami terus saling melumat bibir. Beberapa saat kemudian, tanganku diambil dari pinggangnya kembali ke selangkangan. Aku kaget. Telapak tanganku merasai benda keras dan hangat. Ciuman terlepas. Mas Narto memang nakal. Tadi dengan diam-diam dia melepas rits celana dia, melorotkan cdnya dan mengeluarkan “isi”nya.

Baru kali ini Aku melihat kelamin lelaki dewasa yang sedang tegang. Melihat sesungguhnya, bukan hanya gambar. Dengan wajah “tanpa dosa” Mas Narto menuntun tanganku untuk mengocok penisnya. Dan anehnya, Aku nurut saja. Juga ketika dengan agak kasar dia membuka bra-ku dan menciumi putingku.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
Sampai akhirnya lenganku, sampai atas, serasa diciprati cairan hangat. Mas Narto ejakulasi. Entah apa yang kurasakan waktu itu. campuran antara rasa aneh, jijik, rasa bersalah, tapi juga sedikit kepuasan telah mengantarkan Mas Narto sampai ke puncak ejakulasi. Hanya begitulah pacaran kami yang paling “liar”. mas Narto tak pernah memaksakan kehendaknya. Apa yang aku larang, dia menurut.

Suatu siang di kamarnya yang terkunci, kami bercumbuan sampai “panas”. mas Narto sudah telanjang bulat. Dia juga telah berhasil melepaskan jeansku. Ketika cdku hendak dilepaskannya pula, dengan tegas Aku menolak.

“Mas engga akan berbuat itu, Yang …” katanya sambil terengah.
“Iya, Ipeh tahu. Tapi engga Mas”
“Pengin ciumin aja”
“Engga Mas, engga”
“Lihat aja deh, sebentar”
“Mas!” seruku sambil melotot.

Dia lalu seperti tersadar, dan minta maaf. Dia tak pernah mengulangi permintaannya yang bagiku nyeleneh itu. Satu permintaan nyelenehnya lagi adalah waktu Aku, seperti biasa, hendak melepaskan ketegangannya dengan mengonaninya. Tanganku baru mulai mengelusi penisnya ketika dia minta hal yang tak biasa.

“Yang …… bisa engga.”
“Napa?”
“Jangan pake tangan.”
“Lalu?” tanyaku lugu.
“Dikulum…..” Aku marah, sehingga batal untuk membuatnya ejakulasi.

Sejak itu dia tak pernah lagi minta dikulum. Bahkan kelak dengan Bang Mamatpun (suamiku) Aku tak pernah melakukannya. Tapi justru dengan pria lain ini Ortuku tak menangkap perubahan hubunganku dengan Mas Narto.

Mereka masih menganggap hubungan kami sebagaimana kakak beradik. Akupun takut bercerita hal ini kepada Ortuku. Aku khawatir mereka tak merestui hubunganku ini. Yang jelas Aku makin sayang kepada Mas Narto. Kami memang saling mencintai.

Akhirnya Ayah memutuskan untuk membangun tempat kost, tapi hanya 10 kamar, satu lantai saja. Mas Narto menyambut gembira keputusanAyah ini, bersama groupnya dia membuat proposal dan mengajukan kredit ke bank. Hanya dalam waktu 8 bulan bangunan telah selesai.

Bangunannya memang sederhana, tapi kuat, dan biaya yang dicukupkan dengan dana kredit. Letaknya di samping kanan agak ke depan dari rumah utama dan bersambung dengan pintu tengah rumah. Terdiri dari 10 kamar, ada ruangtamu di tengahnya, 2 kamar mandi.

Mas Narto benar, tanpa beriklan seluruh kamar telah disewa oleh mahasiswa. 10 orang cowok semua.

Selama pembangunan kamar kost itu Mas Narto semakin dekat dengan Ayah. Sehingga ketika kuliahnya selesai dan meraih gelar insinyur, tanpa ragu dia melamarku melalui Ayah. Mas Narto kelihatan amat terpukul ketika lamarannya ditolak Ayah…….

Entah kenapa dalam usiaku yang 23 tahun ini Aku jadi begitu “membara”. Aku ingin Bang Mamat melumatku setiap malam, Aku memimpikan hal itu, bagai kehausan yang tak kunjung puas. Mimpi tinggallah mimpi.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
Kenyataannya Bang Mamat semakin tenggelam mengurus usahanya. Dia menyetubuhiku seminggu sekali, di hari libur. Sementara Aku menginginkan setiap hari. Pernah suatu malam menjelang tidur Aku kepingin banget. Aku coba mulai mengelus-elus tubuhnya, dengan “kode” begitu Bang Mamat telah mengerti bahwa Aku menginginkan hubungan seks. Dengan halus dan sembari meminta maaf Bang Mamat menolak, capek katanya. Dia memang benar-benar capek setelah seharian bekerja keras. Sebentar kemudian dia telah lelap.

Tinggal Aku sendiri, susah tidur dan akhirnya hanya bisa menangis. Suatu pagi telepon berdering.

“Ipah?”
“Iya benar, siapa nih?” sahutku
“Mas Narto”. Kaget Aku bukan main.

Sejak Aku menikah dengan Bang Mamat, Aku sudah melupakan lelaki ini. Sudah hampir 4 tahun tak ada kabar, kini dia tiba-tiba menelepon. Ada apa?

“Hai! Ada angin apa nih tiba-tiba nelepon?” tanyaku.
“Emmm … Ayah ada Pah?”
“Udah berangkat dong, kenapa gitu.”
“Gini ….. Eh, anaknya udah berapa sekarang?” Mas Narto mengalihkan pembicaraan.
“Satu dong, laki, hampir 3 tahun, Mas sendiri
gimana?”
“Masih seperti yang dulu, belum laku.”
“Ah, masa?”
“Bener!” Aku terdiam. Rasanya Aku ikut bersalah.
“Ipah?”
“Ya Mas.”
“Tolong sampaikan ke Ayah ya, ada temen Mas mau lihat-lihat tempat kost.”
“Udah penuh tuh Mas.”
“Bukan mau kost, dia mau bikin tempat kost, mau lihat hasil karyaku dulu.”
“Kalau cuman itu langsung aja Mas ke sini, engga perlu bilang Ayah dulu, pasti beliau
izinkan.”
“Bener nih? Kita mau ke situ, sekarang.”

Tiba-tiba Aku jadi berdebar. Bingung, bagaimana Aku harus bersikap menemui mantan kekasihku ini. Jelas harus berbeda dibanding dulu. Kini Aku sudah dimiliki orang. Kembali terbayang masa- masa kami pacaran dulu. Dengan dialah Aku pertama kali berciuman. Juga dialah orang yang pertama kali menciumi buah dadaku. Juga milik dialah Aku pertama kali melihat dan merabai kelamin lelaki. Untung hanya itu, tak berlanjut, sehingga Aku bisa menyerahkan perawanku kepada suamiku.

Tak seperti biasa, selesai mandi Aku bingung memilih-milih pakaian apa yang akan kukenakan. Biasanya Aku hanya memakai daster karena memang jarang bepergian, lebih banyak di rumah. Kalaupun keluar rumah Aku memilih blouse biasa dipadu dengan rok panjang atau celana panjang, tak berani memakai blouse atau kaos ketat karena mata para lelaki yang nakal.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
Bang Mamat juga kurang suka kalau Aku menonjolkan bentuk dadaku di luar rumah. Sebaliknya, Mas Narto senang kalau Aku mengenakan blouse atau kaos ketat. Untuk menyambut Mas Narto, apakah sebaiknya Aku mengenakan yang ketat? Ah, tidaklah. Meskipun Aku ingin, tapi nanti bisa menimbulkan kesan tak baik. Akhirnya Aku pilih blouse yang tak begitu ketat dan rok panjang.

“Pa kabar?” sapa Mas Narto ramah sambil mengulurkan tangan.

Wajahnya tak berubah, masih tampan. Hanya badannya agak gemukan

“Baik aja, Mas”. Tanganku digenggamnya erat.

Mas Narto datang dengan 2 lelaki. Lelaki yang satu Aku telah kenal, Si Adi, dia dulu asistennya sewaktu membangun kamar kost. Yang satu lagi kawannya yang mau lihat-lihat bangunan.

“Okey Di, langsung antar aja Pak Bambang lihat-lihat. Sama Adi aja ya Pak Bambang, udah lama engga ketemu sama Ipah, pengin ngobrol”
“Okay, gak pa-pa” kata Pak Bambang.

Berdua mereka beranjak. Mas Narto duduk lagi, Aku duduk di sofa berseberangan dengan Mas Narto.

“Ibu ada?”
“Kan pergi sama Ayah.”
“Bang Mamat?”
“Lagi mengabsen nih ceritanya?”
“Ha .. ha ….kamu engga berubah juga. Eh… ada yang berubah ding.”
“Apanya ?”
“Udah jadi Ibu, makin cantik aja ….”

Mungkin mukaku jadi merah. Tapi terus terang Aku senang dipuji oleh Mas Narto.

“Kenalin Aku sama si Kecil dong.”
“Lagi dibawa main ama pengasuh, Mas.”
“Oo …. jadi kamu sendirian.”
“Iya ….emang kenapa?”
“Ah engga, cuman ingat 4 tahun lalu.” Ada seberkas senyum nakal di wajahnya.

Dulu kami memang cari kesempatan sepi begini untuk bercumbu. Aku menghela nafas panjang.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
“Bentar ya Mas, eh, mau minum apa?” kataku mengalihkan perhatian.
“Apa aja yang kamu bikin Mas mau.” Aku buatkan teh manis panas kesukaannya.

Sewaktu Aku kembali ke ruang tamu, Mas Narto telah pindah duduk, di sofa. Dan ketika Aku meletakkan cangkir di meja dengan sedikit membungkuk, Aku merasa Mas Narto menatapi dadaku. Aku kembali ke tempat dudukku semula, jadi kami duduk bersebelahan.

Kami ngobrol, kebanyakan bercerita masa lalu yang manis. Tiba-tiba Mas Narto mencengkeram kedua lenganku.

“Ipah ….” matanya tajam menatapku.

Aku diam deg-degan. Mendadak tanpa kuduga Mas Narto mencium bibirku. Nekat juga ini orang. Beberapa detik Aku merasai lumatan bibirnya di mulutku, lalu Aku berontak, kudorong tubuhnya.

“Mas! Sadar engga sih kamu!”
“Pah ….. Mas gak bisa ngelupain kamu, hanya kamu wanita satu-satunya di hatiku.”
“Ipah tahu Mas, tapi sekarang Ipah milik Bang Mamat ….”
“Berilah Aku kesempatan buat melepas rindu, Yang …” katanya lagi.
“Mas …. Ipah isteri orang lho …. gak boleh gitu dong.”
“Sekedar melepas kangen, Yang …” katanya sambil mendekat lagi.

Tahu-tahu bibirnya sudah mendarat di mulutku. Aku mengelak, tapi mulutnya terus mengejarku tubuhnya memepet tubuhku. Tak bisa lain aku menyerah. Kubiarkan bibirnya melumati bibirku. Tangannya merangkulku. Aku langsung teringat di sofa ini dia pernah juga mengulumiku. Kenangan yang indah.

Mas Narto terus menciumiku, perasaan nikmat mulai menjalar. Tak boleh berlanjut. Kudorong lagi tubuhnya. Mas Narto makin memperketat pelukannya. Tangannya mulai meremasi dadaku. Percuma saja Aku berontak, Mas Narto lebih kuat. Lagi pula Aku mulai menikmati serangannya setelah jari-jari Mas Narto mengelusi puting dadaku.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
Oh …. dia telah membukai bra-ku!

Harus stop, tak boleh berlanjut.

Tapi rasa nikmat manjalar di dadaku dan terus ke bawah, dan Aku basah! Oh … Mas …… jangan mulai! Aku bisa tak tahan ….. Aku memang sedang kehausan ….. tapi bukan begini, Aku bukan isterimu ….

Entah bagaimana tadi, kenyataannya Aku sekarang telah rebah di sofa dengan dada telanjang. Mas Narto menindih tubuhku sambil terus menghisap-hisap puting dadaku.

Kurasakan Mas Narto sekarang berbeda. Dulu cumbuannya begitu romantis, halus, kini nafsunya
yang lebih kentara.

Bahkan rokku telah tersingkap…..
Pinggulnya telah menindih selangkanganku…..
Tubuhnya telah bergoyang-goyang …..

Selangkanganku merasakan kerasnya gesekan batang penisnya, walaupun masih ada beberapa

lembar kain di antara kelamin-kelamin kami……
Aku makin basah ….
Tubuhku mulai terangkat, rasanya ….

Sekonyong-konyong Mas Narto bangkit gugup. Aku ikut bangkit, kulihat dari kaca jendela dua
orang kawannya sedang menuju ke arah kami. Celaka!

Mas Narto bisa dengan cepat berberes, karena pakaiannya memang belum terbuka. Tapi Aku? membereskan bra, menutup kancing blouse, mana sempat?

“Masuk aja …” bisik Mas Narto.

Setengah berlari sambil tangan menutupi buah dada, Aku masuk ke ruang tengah, lalu langsung ke kamar. Aku menenangkan diri. Nafasku masih tersengal, gemetaran menahan sesuatu. Kurang ajar. Dibikinnya Aku tinggi, lalu dilepaskan.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
Hhhhh …. rasa menggantung memang tak nyaman. Aku ingin “diselesaikan” ……

Aku butuh waktu beberapa saat lagi untuk menurunkan nafsuku yang terlanjur naik. Ketika Bang Mamat pulang, entah kenapa Aku jadi salah tingkah. Aku tak berani menatap matanya. Aku merasa bersalah.

Kenapa Aku tadi membiarkan Mas Narto meremasi dadaku dan lalu menghisap-hisap putingnya? Bukankah
semua yang ada dalam diriku –termasuk kedua buah kembar ini– sudah menjadi milik Bang Mamat? Tapi Mas Narto lebih dulu memacariku dan Aku dulu mencintaiku.

Ah itu hanya alasan pembenaranmu saja Pah! Tapi toh tak terjadi apa-apa antara Aku dengan Mas Narto, tak lebih dari hisap-hisapan. Itu juga tak seharusnya kamu lakukan. Pokoknya tak boleh ada pria selain Bang Mamat yang boleh menyentuh tubuhmu.

Tapi Bang Mamat jarang menyentuhku. Itu juga bukan alasan! Baiklah, Aku janji tak akan mengulanginya lagi.

Oh, semoga Bang mamat tak tahu perubahan perilakuku ini.

***

Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum dan cerita dewasa, tante, sedarah, spg, daun muda, setengah baya, abg, remaja, pramugari, pembantu, bispak, mahasiswi, pelajar, lesbi dan banyak lagi lainya kategori cerita terbaru Foto Hot 2016  "Cerita Sex Wanita Desa Yang Sensual "      

Cerita Sex Ketemu Di Halaman Sekolah

Orisex web dewasa yang berisikan "Cerita Sex: Ketemu Di Halaman Sekolah" cerita sex 2016, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa terbaru dan foto bugil tante bispak abg hot. 

Cerita Sex Ketemu Di Halaman Sekolah
 Cerita Sex Ketemu Di Halaman Sekolah - Ist

Cerita Sex Terbaru | Suatu pagi, ulangan umum dah lewat tinggal nunggu kenaikn kelas aja. Gak ada kerjaan di kos, aku iseng aja maen ke sekolah. Di halaman sekolah sepi, maklum dah mulai libur, nunggu pengumuman. Aku liat ada sebuah mobil parkir di halaman sekolah, dibawah pohon aku liat ada seorang lelaki ganteng yang duduk di bangku.

Wah ada om om tu, kegemaranku. Aku samperin aja. Hari itu karena gak sekolah, aku pake jins ketat dan tanktop yang ketat juga, sehingga buah dadaku yang lumayan besar untuk abg seumuranku ngintip keluar dari balik belahan dada tanktopku.
Cerita Sex Ketemu Di Halaman Sekolah
"Om sendirian?", sapaku, wah ganteng banget orangnya, atletis lagi badannya.
"Eh ada bidadari sexy turun dari kayangan", godanya, aku jadi tersipu dibiling kaya bidadari.
"Ah om bisa aja".
"Iya betul kok, kamu cantik banget kaya bidadari dari kayangan, montok lagi".
"Suka kan liatnya".
"Suka banget, palagi..." sengaja dia tidak menyelesaikan kalimatnya, aku jadi terpancing melanjutkannya. "Apalagi apa om".
"Apalagi kalo gak pake baju".
"Ih si om, pagi-pagi gini pikirnya dah kotor".
"abis kamu montok banget si, toket kamu besar gitu, ngintip dari balik tanktop lagi. sering diremes ya, eh nama kamu siapa".
"Hana om, om ngomongnya to the point banget si".
"Kamu lagi nunggu pengumuman ujian ya".
"Enggak om, Hana baru kelas 1 kok, nunggu kenaikan kelas".
"Kalo gak naek, om mau kok naikin kamu".
 "Hi hi, pagi-pagi gini si om dah napsu. Om ngapain bengong dibawah pohon, ntar kesambet lo".
"Nunggu kamu". "
Boong, kenal aja belon". Dia menjulurkan tangannya dan kujabat, sambil dia memperkenalkan diri.
Cerita Sex2016 Ketemu Di Halaman Sekolah
Sembari salaman, jari telunjuknya mengilik-ngilik telapak tanganku. "Om geli". Dia melepaskan jabatannya.

"OM ngapain kok duduk sendirian disini".
"Dah dibilangin kan nungguin kamu. Enggak kok, om nunggu temen om lagi daftarin anaknya sekolah. Tu dia temen om keluar. Om anter temen om pulang dulu ya, kamu nunggu om dimana".
"Mangnya om mo bawa Hana kemana".
"Ya udah kasi no hp om deh, kamu nunggu didalem sekolah aja, ntar kalo om balik om call kamu deh". Aku memberikan no hpnya yang dicatat langsung di hp nya, aku langsung meninggalkannya.

Kulihat si om mengajak temennya masuk ke mobil dan mobilnya meluncur meninggalkan halaman sekolah. Aku senyum-senyum saja dan masuk ke dalem sekolah. aku melihat pengumuman, belon ada apa-apanya. Aku menuju ke kantin sekolah aja, sepi gak ada temen barang seorangpun.

"Tumben Hana kesekolah", sapa penjaga kantin.
"Iya pak, iseng aja, minta air jeruk panas pak". Aku duduk aja dipojokan sambil menikmati air jeruk panas yang disajikan si bapak.

Karena panas, aku minumnya sedikit-dikit, anget-anget seger banget rasanya.Sampe abis segelas, si om belon nongol juga. Aku berinisiatif ngirim sms duluan ke si om. Balesannya bikin aku lemes, si om bilang dia mesti nyelesaiin kerjaannya dulu, Dia minta aku ngasi tau dimana bisa ketemuan lewat magrib. Ya aku kai tau aja kalo kosku deket dengan mal, jadi ketemu disana ja lewat magrib.
 Cerita Dewasa Ketemu Di Halaman Sekolah
Dengan lesu aku balik ke kos, karena sampe siang gini gak ada seorang temenpun nongol disekolah, namanya juga libur si dan aku kan gak janjian mo ketemuan. Dengan lesu aku balik ke kos, karena gak da kerjaan laen akupun tiduran dikamar sampe akhirnya pules juga, biar aku belon makan siang. Aku memang mudah sekali tidur, peltu kata orang jawa. Ini bukan peltu untuk lelaki tapi peltu untuk penidur seperti aku, nempel (bantal, terus) turu.

Aku tidur lelap sekali dan terbangun karena ayam jago didalem perutku dah berkokok biar bukan subuh juga. Aku teringat, aku kan cuma ngisi perut pake segelas jeruk panas tadi, pantes laper banget. Aku liat jam, wah dah jam 5 lewat, aku tidur kaya orang mati ya ampe ber jam-jam gitu. Baiknya aku masi punya biskuit, sehingga lumayanlah untuk ngeganjel perut, ntar minta dijajanin ma si om, kalo dia nepati janji.

Aku penasaran aja makanya aku ngirim sms lagi, nanya jadi gak ketemuan sore ini. Balesan si om nyenengin sih, dia bilang dia dah di mal, dia nunggu di konter makanan siap saji (fast food bahasa sundanya). Aku mo bales gantian ngerjain si om, biar aja dia nunggu. Aku sms bahwa aku dah siap mo brangkat. Dia pesen pake baju yang seksi lagi. Padahal aku belon apa-apa. Dengan santai aku mandi berlama-lama, pake keramas segala, emamng sih dah waktunya keramas.

Cuma kalo abis keramas aku mesti nunggu rambutku kering baru bisa ditata sendiri. Gak apa kan mo bales dendem, aku tersenyum ngebayangin si om blingsatan nunggu aku gak nongol2, tapi aku kecele karena si om gak sms, padahal aku dah nungguin smsnya dari tadi.

Akhirnya aku dah siap juga, aku pake aja pakeanku yang tadi siang. Sesampai di tempat yang dijanjikan aku celingukan nyari si om. karena gak ketemu, aku sms dia lagi. Jawabannya ngeselin deh, dia bilang dia nunggu di warung kopi (coffe shop bahasa maduranya),
 Cerita Mesum Ketemu Di Halaman Sekolah
"Kok cemberut say", sapanya melihat aku cemberut,
"Om kan katanya tadi nunggu disana, kok jadinya disini. Hana kan nyariin kesana kemari".
"Kamu janjinya dateng jam brapa, sekarang jam brapa, sama-sama kan. Udah jangan cemberut, ntar seksinya berkurang", katanya becanda sembari menatap toketku.
"Han toket kamu nantangin diremes deh".
"Mangnya om dah mo ngeremes ya".
"Iya Han, mau ya aku remes-remes".
"Ya gak disinilah om".
"Ya pastinyalah, kita makan aja dulu ya, aku dah laper".
"Apalagi Hana om, tadi siang gak makan, cuma minum jeruk pana segelas".
"Kok gitu".
"abis om katanya mo jemput lagi, trus gak jadi. Ya aku balik ke kos aja, ketiduran deh gak pake makan dulu".
"Ya udah kamu mo makan apa, dimal ato ditempat laen".
"Disini aja om, dah kelaperan banget ni Hana". Dia mengajakku duduk di food court dan membelikan aku makanan.
"Doyan kan sate kambing dan sop kaki".
 "Doyan om, kok sate kambing sih, biar hot ya".
"La iya lah, kan mo berasik ria ma kamu malem ini".
"Mangnya asik ria apaan si om".
"Alah pura-pura gak ngarti, dah biasa juga aik ria ma om om".
"Om tinggal dimana?" aku mengalihkan pembicaraannya yang dah mulai menjurus itu.
"Aku dari luar kota, aku kesini untuk urusan kerjaan, makanya tadi aku kebut biar selesai semua, jadi bisa asik ria ma kamu tanpa terganggu kerjaan. Gitu say".
"Terus om nginep dirumah temen tadi itu ya".
"Iya". "wah jadi asik rianya ntar di rumah temen om itu, gak mau ah".
"Ya enggaklah, aku dah pamit ma dia, aku bilang mo pulang malem ini. Aku dah cek in ke hotel kok. Gak apa kan asik ria di hotel, dah biasa kan".
"GAk pernah kok om".
"Masak sih, kayaknya kamu dah pengalaman ma om om.
"Masak sih om, Hana kan ramah aja ma siapa aja, jadi om salah artikan deh".
"Jadi gak mau nemenin aku di hotel?"
"Gimana ya om", sengaja aku mempermainkan dia.
"Yah, kalo tau aku pulang aja malem ini, percuma aja nginep semalem disini".
"Jangan cemberut gitu atuh om, Hana becanda kok".
"Kamu dah biasa ma om om ya Han, padahal kamu masi muda gini".
"Jarang kok om, skali2 aja".
"Terus dibawa ke hotel juga".
"Iyalah, dimana lagi".
"Kalo ma om om maennya brapa ronde".
"Sukanya si 3 ronde om".
"Wah nikmat dong".
"Iya om, palagi ronde terakhir, si om suka lama brau kluar, Hana bisa berkali2 nyampe sebelum si om ngecret".
"Didalem?"
"Iya om,nikmat kan kalo nyampe trus kesemprot peju anget".
"Kamu gak takut hamil?" "Hana dikasi obat ma salah satu om, jadi kalo dah pulang Hana minum satu kalo lagi subur".
"Skarang lagi gak subur?"
"Lagi subur om". "Wah bahaya tuh".
"Ya enggaklah om, kan ada obat, justru kalo lagi subur napsu Hana suka besar banbget, dikilik bentar aja dah napsu, kalo dikilik terus bentar aja dah nyampe, nikmat banget om".
"Wah untung aku ketemu kamu, pasti kamu ngelayanin nya asik banget ya Han".
"Ah biasa aja kok om". Tanpa terasa makanan dan minuman yang dibeli dah pindah ke perut, aku kenyang sekali.
"Om, blanjain Hana ya".
"Boleh, aku juga dah mikir mo beliin kamu sesuatu. Kamu mo beli apa, pakean?"
"Bole om". Aku digandengnya menuju ke toko yang menjual pakean.
 Cerita Dewasa Ketemu Di Halaman Sekolah
Aku mengajaknya menuju ke konter pakean prempuan. Aku milih jins dan t shirt.

"Cuma satu Han, kalo ada yang laen beli aja". Aku milih lagi jins dan tank top.
"Om Hana mo beli daleman sekalian ya".
"Ya beli aja, g string ya Han". Aku senyum-senyum aja, gak tau dia kalo sekarang aku dah pake g string. Aku beli daleman yang seksi-seksi, bra tipis dan g string tipis, serta model bikini minim.
"Om makasi ya diblanjain, om baek deh". Selesai blanja, aku digandengnya menuju ke basement mal, masuk ke mobil dan mluncurlah mobil menuju hotel tempat dia nginep.

Aku diajaknya ke kamar, standard aja, ada ranjang besar, tv besar, lemari es, sofa, meja rias dan lemari pakaian yang terbenam ke tembok didepan kamar mandi. Dikamar mandi ada shower, wc dan wastafel.

"Mo mandi dulu ya Han".
"Tadi Hana udah mandi om, om belon ya".
"Mandiin dong Han".
"Dah gede gini kok minta dimandiin, mandi ndiri dong". Dia menghilang di kamar mandi, sementara itu aku duduk di sofa, aku menyetel tv dan mencari channel hbo.

Gak lama dia dah muncul dari kama mandi hanya bersarungkan handuk.

"Seger deh, kamu gak mo mandi dulu Hana, biar seger juga".
"Kan Hana sebelon brangkat ke mal dah mandi". Dia duduk disebelahku.
"Han kamu cantik ya, Sherina tu mirip kamu deh".
"Sherina sapa om".
"Penyanyi abege yang omnya narkoba itu, cuma kamu jauh lebi seksi". Memang si, potongan rambutku pendek biar praktis aja, gak usah nyisir lama-lama, cuma kalo abis kramas kudu dikeringin dulu supaya gak awut2an kalo disisir.
"Om suka gak".
"Suka banget Han, bukan cuma suka tapi napsu banget". Segera aku dipeluknya, mukaku dihadapkan ke mukanya dan dengan lembut dia mencium bibirku, lembut sekali.

Aku terpejam menikmati kuluman lembut di bibirku. Tangannya mulai ramah (rajin menjamah), mengelus rambutku, kemudian meraba hidung dan bibirku, kembali mengecup bibirku lembut. Dia mesra sekali mencium dahiku, pipiku dan kembali ke bibirku, gak grasa grusu langsung to the point aja. Aku terhanyut jadinya karena ulahnya.

"Om mesra banget si nyiumnya",
"Ya lah Han, kita kan mo mesra2an". Kembali kamu berciuman, lidahnya mulai menrebos mulutku dan segera aku belit dengan bibirku.
"Han, jinsnya dilepas ya".
"Bukain dong om". Dia membuka ikat pinggangku, kemudian kancing jinsku dan menurunkan ritsluitingnya.

Aku berdiri untuk mempermudah dia menurunkan jinsku dan akhirnya terlepaslah jins itu dari badanku. saat itu aku cuma mengenakan cd bentuk g string sehingga jembutku ngintip dari samping g string mini itu. Aku duduk kembali di sofa, dan dia mulai meraba2 dengkulku. Sesekali kulihat dia melirik kearah selangkanganku, dia sengaja menarik dengkulku keluar sehingga pahaku agak merenggang. Dengan mudah dia dapat memandangi jembutku yang bertaburan keluar dari samping g stringku.

Elusan lembut bermain di dengkulku dan pelan2 sekali menggeser ke atas, mengelus2 pahaku dengan pelan. elusan itu memberikan rangsangan buat aku, pelan2 napsuku naik juga karena elusannya yang makin lama makin keatas itu.matanya tambah jelalatan ke selangkanganku. kelihatannya dia dah horny melihat jembutku yang nongol itu. Kubiarkan dia mengelus2 pahaku.
 Cerita Dewasa Terbaru Ketemu Di Halaman Sekolah
"Mulus ya Han", katanya, sambil makin merenggangkan pahaku.
"Ini bonus ya om".
"Kok bonus?"
"Iya dah diblanjain sekarang dielus, kan bonus namanya". Pahaku makin dikangkangkannya sehingga akhirnya dia berhasil mengelus samping g stringku.
"jembut kamu lebat ya Han, sampe keluar semua gini, apalagi kamu cuma pake g string lagi. emangnya suka ya Han pake g string".
"Iya om, kan praktis kalo pake g string".
"Praktis apanya Han, gampang ngelepasnya gitu?".
"Ih om nakal lagi deh, aaah", erangku ketika jarinya mulai mengelus bagian tengah g stringku yang dah mulai basah, tepat menggosok me mek dan it ilku.

aku mulai mendesah, Tangannya tetap diselangkanganku mengelus2 memek dan it ilku dari luar g stringku, tangan satunya memeluk pundakku. kembali dipagutnya bibirku dengan penuh napsu. Aku menyambut ciuman ganasnya dengan menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. Segera lidahku diemut2nya, jarinya sekarang nyelip kedalam g stringku dan mengelus2 langsung it ilku.

Aku makin terangsang jadinya dan melenguh makin keras, hanya gumaman yang terdengar karena bibirku lagi dipagut bibirnya dengan ganasnya.

"Om", erangku ketika dia melepaskan bibirku.
"Dah basah banget Han, kamu dah napsu ya. Lepasin ya tanktop kamu".

Dia segera melepaskan tanktopku, tinggallah aku berbalut bra tipis model ikatan dan g string yang tipis dan sudah basah. Kulihat kon tolnya menggembung dibalik handuk yang disarungkan dipinggangnya. Dia membelalak melihat pemandangan indah yang ada didekatnya.

“Han kamu napsuin banget”, katanya.

Aku duduk disebelahnya diranjang, segera aku ditariknya hingga terbaring disebelahnya. Dan yang kurasakan berikutnya adalah bibirnya yang langsung mencium bibirku dan melumat. Aku tergagap sesaat sebelum aku membalas lumatannya. Aku merasakan lidahnya menyusup ke dalam mulutku. Dan reflekku adalah mengisapnya. Lidahnya menari-nari dimulutku. Napsuku makin naik. Sambil melumat, tangannya juga merambah tubuhku.

Kemudian kurasakan remasan jari kasar pada toketku yang masih terbungkus bra tipis. Aku menggelinjang. Menggeliat-geliat hingga pantatku terangkat naik dari matras karena rasa nikmat yang luar biasa. Bibirnya melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh napsu. Dirangkulnya tubuhku, bibirnya lebih menekan lagi.

Disedotnya lidahku, sekaligus juga ludahku. Kemudian tangannya kembali meremasi kedua toketku, dan dilepaskannya ikatan braku. Ganti bibirnyalah yang menjilati dan mengemut toket dan pentilku. Aku nggak mampu menahan gelinjang ini, rintihan keluar dari mulutku. Tangannya turun untuk meraih g stringku. Aku makin tak mampu menahan napsu saat jari-jarnya kembali merabai bibir me mekku dari luar g string dan kemudian mengilik it ilku. aku langsung merasa melayang karena kenikmatan itu. Jarinya meraih me mekku melalui samping g stringku.

Aku rasakan ujung jari nya bermain di bibir me mekku. Cairan me mekku yang sudah mengalir sejak tadi menjadi pelumas untuk memudahkan masuknya jari-jarinya ke me mekku. Dia terus menggumuli tubuhku dan merangsek ke ketiakku. Dia jilati dan sedoti ketiakku. Dia menikmati rintihan yang keluar dari bibirku. Dia nampaknya ingin memberikan sesuatu yang lain dari yang lain. Sementara jari-jarinya terus mengilik me mekku.

Dinding-Dindingnya yang penuh saraf-saraf peka dia kutik-kutik, hingga aku serasa kelenger kenikmatan. Dan tak terbendung lagi, cairan me mekku mengalir dengan derasnya. Yang semula satu jari, kini disusulkan lagi jari lainnya. Kenikmatan yang aku terimapun bertambah. Dia tahu persis titik-titik kelemahanku. Jari-jarinya mengarah pada G-spotku. Dan tak ayal lagi. Hanya dengan jilatan di ketiak dan kobokan jari-jari di me mekku, dia berhasil membuatku nyampe.

Kepalanya kuraih dan kuremasi rambutnya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan kuhunjamkan kukuku ke punggungnya. Pahaku menjepit tangannya, sementara pantatku terangkat agar jarinya lebih melesek ke me mekku. Aku berteriak histeris. Kakiku mengejang menahan kedutan me mekku yang memuntahkan cairan bening. Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk mengurangi gerahnya tubuhku.

Saat telah reda, kurasakan tangannya mengusap-usap rambutku yang basah sambil meniup-niup dengan penuh kasih sayang. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya.

“Han, kamu liar banget deh padahal masi muda banget. Istirahat dulu yaa. Aku ambilkan minum dulu”, dia mengambilkan minuman dari lemari es.

Aku dibawakan kaleng coca cola, dibukakan dan diberikannya kepadaku. Segera kuminum coca cola itu sampe habis. Sementara aku masih terlena di ranjang dan menarik nafas panjang sesudah nyampe tadi, dia terus menciumi dan ngusel-uselkan hidungnya ke perutku. Bahkan lidah dan bibirnya menjilati dan menyedoti keringatku. Tangannya tak henti-hentinya merabai selangkanganku. Aku terdiam. Aku perlu mengembalikan staminaku.

“Masih capek Han”, bisiknya.
“Nggak kok om. Lagi narik napas saja. Tadi nikmat banget yaa padahal belum apa-apa. Baru di utik-utik saja Hana sudah kelabakkan”, jawabku.

Dengan jawabanku tadi dengan penuh semangat dia turun dari ranjang. Dia lepasin lilitan handuknya. aku sangat tergetar menyaksikan tubuhnya. Bahunya bidang. Lengannya kekar, dengan otot-otot yang kokoh. Perutnya nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, seperti papan penggilasan. Bukit dadanya yang kokoh, dengan dua pentil besar kecoklatan, sangat menantang menunggu gigitan dan jilatan. Pandanganku terus meluncur ke bawah.

Dan yang paling membuatku terpesona adalah kon tolnya yang besar, panjang, keras hingga nampak kepalanya berkilatan sangat menantang. Dengan sobekan lubang kencing yang gede, kon tol itu mengundang untuk diremes, dikocok dan diemut. Sesudah telanjang dia menarik lepas g stringku sehingga sekarang kita berdua sudah bertelanjang bulat.
 Cerita Ngentot Ketemu Di Halaman Sekolah
“Han, jembut kamu lebat banget, pantes kamu tadi jadi liar”, katanya sambil mengelus2 jembutku. “Bukannya liar om, itu namanya menikmati”, jawabku.

Aku mendorong tubuhnya hingga terbaring di matras. kon tolnya yang keras kugelitik dengan rambutku. Kemudian kepala kon tolnya kubasahi dengan ludahku. Kuratakan ludah dengan jariku. Dia menggeliat kegelian. Dengan lembut kuusap seluruh permukaan kepala kon tolnya yang besar, dia melenguh karena nikmatnya. Kugenggam pangkal kon tolnya dan kepalanya yang basah mulai kujilati. Diujung kepalanya ada setitik cairan bening. Sambil menjilati cairan bening itu, kon tolnya kukocok turun naik. Terasa agak asin. Dengan lidah kujilati kepala dan leher kon tolnya, semua daerah sensitif kujelajahi dengan lidah.

Akhirnya kepalanya kuemut dan kukeluar masukkan ke dalam mulutku. Perutnya kuelus2, dia meremas2
rambutku. Aku terus saja mengisap kon tolnya. kon tol yang Gede, panjang, kepalanya yang bulat berkilatan. kepalaku dielus-elusnya. Dan dia menyibakkan rambutku agar tidak menggangu keasyikanku. dengan penuh semangat aku terus mengulum kon tolnya. “Han, nikmat banget emutanmu”, erangnya.

“Kamu pinter banget siihh”. aku terus memompa dengan lembut.

Berkali2 aku mengeluarkan kepala itu dari mulutku. Aku menjilati tepi-tepinya. Pada pangkal kepala ada alur semacam cincin atau bingkai yang mengelilingi kepala itu. Dan sobekan lubang kencingnya kujilati habis-habisan.

“Han, nikmatnya aah”, kembali dia mengerang.

Rupanya dia tak tahan dengan rangsanganku, aku ditariknya dari kon tolnya, dibaringkannya dan kembali mulutnya mengarah ke me mekku. Dengan lembut dia menjilati daerah sekeliling me mekku, pahaku dikangkangkan supaya dia mudah mengakses me mekku.

“Om..”, ganti aku yang melenguh keenakan.

Lidahnya makin liar menjelajahi me mekku. Bibir me mekku dikuakkan dengan jarinya dan kembali it ilku yang menjadi sasaran lidahnya. Aku makin menggelinjang gak karuan. Napasku menjadi gak teratur,

“Om .., Hana dien tot dong”, erangku.

Dari me mekku kembali membanjir cairan bening. Dia menjilati cairan itu.

Badannya kutarik, dia segera menempatkan kon tol besarnya di bibir me mekku. Pelan2 dimasukkannya sedikit demi sedikit, nikmat banget rasanya kemasukan kon tol yang gede banget. Dia mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, mula2 pelan dan makin lama makin cepat sehingga dengan satu hentakan keras, kon tolnya sudah ambles semuanya di me mekku,

“Aah, om", erangku lagi.

Dia terus saja mengenjotkan kon tolnya dengan keras dan cepat, sehingga akhirnya me mekku makin berdenyut mencengkeram kon tolnya dengan keras.

“Om, terus yang cepat om, Hana mau nyampe, aah”, erangku dengan liar.

Dia terus saja mengenjotkan kon tolnya sampe akhirnya,

“Aah 0m, Hana nyampe…”, kembali aku berteriak.

Dia menghentikan enjotannya. Kembali aku dibelai2 dan bibirku diciumnya dengan mesra.

“Om nikmat banget dien tot ama om, baru sebentar dienjot, Hana dah nyampe,” kataku.

Dia mencabut kon tolnya dan minta aku nungging. Segera ditancapkannya kembali kon tolnya di me mekku dari belakang. Pinggulku dipeganginya sambil mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat, rasanya kon tol panjangnya masuk lebih dalam lagi ke me mekku, nikmat banget rasanya. Dia rupanya ingin merasakan macem2 gaya ngen tot, segera dia telentang dan minta aku yang diatas.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
Aku menancapkan kon tolnya dime mekku dan kuturunkan tubuhku sehingga kon tolnya kembali ambles di
me mekku. Aku emnggerakkan pinggulku turun naik dan juga dengan gerakan memutar. Dia meremas2 toketku dan memlintir pentilku. Aku membungkukkan badanku sehingga dia bisa mengemut pentilku, sesekali digigitnya pelan, aku menjerit2 karena nikmatnya. “

Han, aku dah mau ngecret, didalem ya”, katanya sambil terus meremes toketku.
“Ngecretin didalem aja om, biar lebih nikmat”, jawabku sambil terus menaik turunkan pinggulku mengocok kon tolnya yang ambles di me mekku.

Aku kembali membungkuk, kali ini bibirnya kucium dengan ganas. Dia memegangi pinggangku. Gerakan pinggulku makin cepat, aku juga merasa akan nyampe lagi. me mekku terasa berdenyut2,

“Om, Hana mau nyampe juga, bareng ya om”, kataku terengah.

Terus kugerakan pinggulku naik turun dengan cepat sampe akhirnya pejunya muncrat menyembur2 didalam me mekku. Bersamaan dengan ngecretnya dia, akupun nyampe kembali’

"Om nikmatnya..”, erangku.

Aku menelungkup lemas dibadannya, dia memelukku dan mengecup bibirku, sementara kon tolnya masih nancap di me mekku.

“Om lemes banget, tapi nikmatnya luar biasa”, kataku.
“ini baru ronde pertama lo Han”, jawabnya.
“Hana mau kok om en tot lagi”, kataku.

Aku berbaring kelelahan diranjang. DIa berbaring disebelahku, kayaknya dia belum puas karena dia kembali meremas toketku.

“Kamu seksi banget ya Han, toket kamu besar dan kenceng, kaya toketnya Farah Quinn. Kamu tau gak Farah Quinn siapa. Jembut kamu lebat banget, aku suka ngen tot ama yang jembutnya lebat. Mana me mek kamu kenceng banget empotannya, aku mau ngerasain lagi ya Han”, katanya dan dia kembali mencium bibirku.

Dia bangun dan segera mengarah ke me mekku, dia tau titik lemahku ada dime mekku. Lidahnya kembali menjilati me mekku. Ujung lidahnya kembali menelusup masuk ke me mekku. Rambutnya segera kuremas2 dan kutekankan kepalanya supaya lidahnya lebih masuk lagi ke me mekku. Pantatku menggelinjang naik keatas. Dia terus saja menggarap me mekku, pahaku dipeganginya erat2 sehingga aku sulit untuk bergerak2, aku hanya bisa mendesah2 kenikmatan. Rupanya desahanku merangsang napsunya sehingga segera dia melepaskan me mekku dan menaiki tubuhku.

“Om, kuat banget sih. Baru aja ngecret udah pengen masuk lagi”, keluhku. Dia tidak menjawab.

Digenggamnya kon tolnya, diarahkan ke me mekku. Aku menggelinjang saat kepala tumpul yang bulat gede itu menyentuh dan langsung mendorong bibir me mekku. Kepala kon tolnya menguak gerbang me mekku. me mekku langsung menyedotnya, agar seluruh kon tol gede itu bisa dilahapnya. Uuhh .. aku merasakan nikmat desakan kon tol yang hangat panas memasuki me mekku. Sesak. Penuh. Tak ada ruang dan celah yang tersisa. kon tol panas itu terus mendesak masuk. Rahimku terasa disodok-sodoknya. kon tol itu akhirnya mentok di mulut rahimku.

Kemudian dia mulai melakukan pemompaan. Ditariknya pelan kemudian didorongnya. Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekuensi yang makin sering dan makin cepat. Dan aku mengimbangi secara reflek. Saat dia menarik kon tolnya, pantatku juga menarik kecil sambil sedikit ngebor. Dan saat dia menusukkan kon tolnya, pantatku cepat menjemputnya disertai goyangan igelnya. Demikian secara beruntun, semakin lama makin cepat.

Toketku bergoncang-goncang, rambutku terburai, keringatku bercampur keringatnya mengalir dan berjatuhan di tubuh masing-masing, mataku dan matanya sama-sama melihat keatas dengan menyisakan sedikit putih matanya. Goncangan makin cepat itu juga membuat ranjang kokoh itu ikut berderak-derak.

“Han, nikmat banget deh me mek kamu”, dia melenguh.
“Iya om, kon tol om enak banget, Panjangg .. Uhh gede banget.” Posisi nikmat ini berlangsung bermenit-menit.

Kulihat tubuh kekar nya tampak berkilatan karena keringatnya. keringatnya mengalir dari lehernya, terus ke dada bidangnya, dan akhirnya ke tonjolan otot di perutnya. Dengan gemas kumainkan pentilnya yang bekilatan itu. Kugigiti, kujilati, kuremas-remas. Tambah buas gerakannya. Sodokan kon tolnya tambah kencang di me mekku dan tangannya meremes2 toketku.

Pada akhirnya, setelah sekian lama dia mengenjot me mekku dan aku nyampe 2 kali secara berturut2, kon tolnya terasa berdenyut keras dan kuat sekali. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya. Pada setiap denyutan aku rasakan me mekku sepertinya disemprot air kawah yang panas. Pejunya kembali berkali-kali ngcret di dalam me mekku. Uhh .. Aku jadi lemes banget.

“Om, Hana lemes, tapi nikmat banget. Istirahat dulu ya om”, kataku.

Aku langsung terkapar di ranjang dan tak lama kemudian aku tertidur.

Pagi hari. Aku terbangun karena ada ciuman di bibirku. Diluar udah terang. Dia sedang mencium bibirku. Aku menyambut ciumannya, kayanya sarapan pagiku ya dien tot lagi. wajah kami sama-sama maju saling berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang memulai, aku dan dia saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah. Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan nya mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dengan lembut.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Kembali dia melepas bibirnya dari bibirku. satu tangannya masih terus membelai pahaku, akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku. Dia mencium bibirku kembali, yang serta merta kubalas dengan hisapan pada lidahnya. Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yang mulai beralih dari pahaku ke selangkanganku, membelai me mekku.

“Mmhh.. om” desahku disela2 ciuman panas kami. Dari mencium bibirku, lidahnya mulai berpindah ke telinga dan leherku, dan kembali lagi ke bibir dan lidahku.

Permainannya yang lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bernapsu, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya meraba2 toketku, pentilku yang saat itu sudah tegak mengacung digesek2nya. Diciuminya toketku, kemudian mulai menjilati pentilku.

“Ooohh..sshh.. aachh.. om..” desahku langsung terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yang basah dan kasar menggesek pentilku yang terasa sangat peka. Dia menjilati dan menghisap toket dan pentilku di sela-sela desah dan rintihku yang sangat menikmati gelombang rangsangannya.

Dia melepas pentilku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku, dan mulai menciumi pahaku. Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke
seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku dengan jilatannya yang sesekali melibas bibir me mekku. Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak napsu. Dia mengalihkan jilatannya kejembutku yang telah begitu basah penuh lendir me mekku.

“Om...ohh..” lenguhku.

Lidahnya melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh it ilku. Dia menghentikan jilatannya dan berlutut di depanku. me mekku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat kon tolnya yang tegang
besar kekar berotot.

Dia membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu di turunkannya pantatnya dan menuntun kon tolnya ke bibir me mekku. Terasa sekali kepala kon tolnya menembus me mekku.

”Hngk! Besaar..sekalii..om,” erangku.

Tanpa terburu-buru, dia kembali menjilati dan menghisap pentilku yang masih mengacung dengan lembut, kadang menggodaku dengan menggesekkan giginya pada pentilku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali menjilati dan menghisap pentilku, nikmat banget rasanya, sementara setengah kon tolnya bergerak perlahan dan lembut menembus me mekku.

Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan, membuat lendir me mekku semakin banyak meleleh di me mekku, melicinkan jalan masuk kon tol berototnya ini ke dalam me mekku tahap demi tahap. Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu pentil ke pentil yang lain.

“Ouuch.. sshh.. aachh..teruuss.. om. masukin kon tol om yang dalaam..! oouch..niikmaatnya!” erangku.

Seluruh rongga me mekku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya Dinding me mekku digesek kon tolnya yang keras dan besaar..! Akhirnya seluruh kon tolnya yang kekar besar itu tertelan kedalam me mekku. Terasa bibir me mekku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini. Melepas pentilku, dia mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan,
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
“..oouch. niikmaat..om..!!” aku pun tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal2 diselingi desah desah penuh kenikmatan.
“hh..sshh..hh.. om.. oohh ..suungguuhh.. niikmmaat.” lidahnya kembali menari di pentilku.

Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. kon tolnya yang dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot me mekku dan menggesek Dinding me mekku yang mencengkeram erat. Hisapan dan jilatannya pada pentilku pun semakin cepat dan bernapsu.

Seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa kukendalikan. Desahanku sudah berganti dengan erangan liar, “Ahh.. Ouchh..entootin Hana terus om, .. genjoott.. habis me mek Hana..!! genjoott.. kon tol om sampe mentok..!!” Ooohh.. om..bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot dengan om..!!” mendengar celotehanku, dia berubah menjadi semakin beringas, kon tolnya makin cepat dienjotkan keluar masuk me mekku.

Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku

”Ngghh.. nghh .. nghh..om, Hana mau nyampe..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku
sambil memeluk erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku, dia mengendalikan gerakannya yang taHanya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan kon tolnya dalam2 dengan memutar mutar keras sekalii.. it ilku yang sudah begitu mengeras habis digencetnya.
“..aacchh..om.. niikmaat.. tekeen..teruuss.. it il Hana..!!”

Akhirnya aku nyampe, kupeluk tubuhnya erat sekali. wajahnya kuciumi sambil mengerang2 dikupingnya sementara dia terus menggerakkan sambil menekan kon tolnya secara sangat perlahan. tubuhku yang terkulai lemas dengan kon tolnya masih di dalam me mekku yang masih berdenyut-denyut.

Tanpa tergesa-gesa, dia mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan erat. Ia sama sekali tidak menggerakkan kon tolnya yang masih besar dan keras di dalam me mekku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur napasku yang terengah-engah.

Setelah aku kembali “sadar” , aku pun mulai membalas ciumannya, sehingga dia kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan lidahku semakin liar. Napsuku kembali terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan, menggesekkan kon tolnya pada Dinding me mekku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar. Genjotan kon tolnya pada me mekku mulai cepat, kasar dan liar.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
Lalu dia memintaku untuk berbalik, sambil merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas

“Om..masukin kon tol gede om dari belakang kelobang me mek Hana..” Dia pun menatap bokongku.

Sambil memegang kon tolnya disodokannya ketempat yang dituju

”Bleess..” ..Ooohh. om.. teruss.. yang.. dalaam..!”! terasa besar dan panjang kon tolnya menyodok me mekku, terasa sekali gesekannya di me mekku yang menyempit karena tertekuk tubuhku yang sedang menungging ini.

Dia menggarapku dengan penuh napsu, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan keras sekali menyambut sodokannya sehingga kon tol yang besar dan panjang itu lenyap tertelan me mekku.

“Hngk.. ngghh..om..Hana mau keluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang, aku nyampe lagi.

Kudorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan kon tolnya yang besar sedalam-dalam2nya di dalam me mekku, terasa me mekku berdenyut2 mengempot kon tol besarnya. Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukannya yang menindih tubuhku dari belakang. Berat memang tubuhnya, namun dia menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa kepuasan.

Dia memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas.

“Han aku belum ngecret..! tolong isepin kon tolku dong..!” tanpa sungkan lagi kuemut kon tolnya, kujilati biji pelernya, bahkan selangkangannya ketika kulihat dia menggeliat geliat kenikmatan,
“..Ohh Han.. nikmat sekalii.. teruss ..lumat kon tolku iseep yang daleemm..ohh..” dia mengerang penuh semangat membuatku semakin gairah saja mengemut kon tolnya yang besar.

untuk makin merangsang dirinya aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan kon tolnya dari mulutku, kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak2 kebelakang. benar saja melihat gerakan erotisku dia makin mendengus2. Emutanku makin beringas, kon tol yang besar itu yang menyumpal mulutku, kepalaku naik turun cepat sekali, dia menggelinjang hebat.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
akhirnya kurasakan me mekku ingin melahap kembali kon tolnya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku lepas kon tolnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih kon tolnya lalu kududuki sembari ku tuju ke me mekku. Bleess..

“..Ooohh..Han..masuukin kon tolku semuanya..!!” dia mengerang. kuputar-putar pinggulku dengan cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dengan keras sehingga kon tol yang besar itu melesak dalaam sekali..
“..aachh.. Han..putaar..habiisiin kontoolku..eennakk.. sekaallii..!!” gilirannya merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya.

Kugenjot bahkan sambil menekan keras sekali pantatku. kon tolnya kugenjot dan kupelintir habis, bahkan kukontraksikan otot2 me mekku sehingga kon tol yang besar itu terhisap dan terkenyot didalam me mekku.

Dia menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, kutekan lagi pantatku lebih keras, kon tolnya melesak seluruhnya bahkan jembutnya sudah menyatu dengan jembutku, it ilku tergencet kon tolnya. Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, biji pelernya kuraih dan kuremas-remas,

“..Ooohh.. aachh.. yeess.Han”, dia membelalakan matanya. lalu dia bangkit, dengan posisi duduk ia mengemut toketku… aachh tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua toketku.
“..Emut pentil Hana.. dua. duanya.. ..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! erangku.
“..Ooohh.. Han.. nikmatnya bukan main posisi ini..! kon tolku melesak dalam sekali menembus me mekmu..!” dia mendengus2.
 Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum
kurasakan kon tolnya mengembung pertanda pejunya setiap saat akan meletup,

“..Ohh.. sshh..aahh.. om ..keluaar..bareeng..”, erangku lagi.
“..iya..Han..aku…udah mau ngecret”. tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di dalam me mekku,
“..aachh. jepiit kontoolku..yeess.. sshh.. oohh..nikmaatnya.. me mekmu Han..!!” dia mengecretkan pejunya di dalam me mekku, terasa kental dan banyak sekali.

Akupun menggelinjang hebat,

“..Nggkkh..sshh.. uugghh.. om.. teekeen kontool mas.. sampe mentookkhh..aarrgghh..!! Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai kon tolnya, pantatnya, pinggangnya bahkan dadanya yang kekar kupeluk erat sekali.

Seluruh pejunya kuperas dari kon tolnya yang sedang terjepit didalam me mekku. Nikmatnya sungguh luar biasa. Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, tubuhku terasa lemas sekali.

“Om, sarapan ini lebih nikmat dari semalem, Hana mau lagi dong”, kataku. Demikianlah hari itu si om menggarap tubuhku dengan penuh napsu sampe aku terkapar saking lemesnya, tapi nikmat buanget deh.

***

Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum dan cerita dewasa, tante, sedarah, spg, daun muda, setengah baya, abg, remaja, pramugari, pembantu, bispak, mahasiswi, pelajar, lesbi dan banyak lagi lainya kategori cerita terbaru Foto Hot 2016  "Cerita Sex Wanita Desa Yang Sensual "